JAKARTA, Today -Â Tiket semifinal BCA Indonesia Open 2015 didapat Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir setelah mereka mengalahkan Liu Cheng/Bao Yixin. Salah satu kunci kemenangan mereka adalah tampil lebih rileks dan enjoy di lapangan.
Tontowi/Liliyana menang dua game langsung atas Liu/Bao pada pertandingan perempatfinal di IsÂtora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Jumat (5/6/2015). MerÂeka mengakhiri perlawanan ganda China itu dengan skor 21-15, 21-18 dalam waktu 43 menit.
“Kami dari pertama sudah siap. Kami juga tampil lebih rileks, lebih enjoy. Dari awal sampai akhir nggak pernah lengah. Saya nggak pikir menang kalah, yang penting dapat poin,†kata Tontowi.
Tontowi/Liliyana sempat beÂberapa kali tertinggal di game kedÂua. Mereka ketinggalan 7-11 saat inÂterval, tapi kemudian bisa meraih lima poin beruntun untuk berbalik memimpin.
“Di game kedua nggak ada peÂrubahan, tapi kaminya yang sering error, buru-buru dan melakukan kesalahan sendiri. Tapi, setelah itu kami kembali fokus,†ujar Liliyana.
Lawan yang akan dihadapi TonÂtowi/Liliyana di semifinal adalah ganda campuran nomor satu duÂnia, Zhang Nan/Zhao Yunlei, atau pasangan suami istri asal Inggris, Chris Adcock/Gabrielle Adcock.
“Kalau bisa pilih, ya pasti AdÂcock. Tapi, siapapun lawannya haÂrus siap. Kita tuan rumah maunya ya lolos ke final,†kata Liliyana.
Disisi lain, Greysia Polii/NiÂtya Krishinda Maheswari menjadi satu-satunya ganda putri IndoneÂsia yang tersisa di BCA Indonesia Open 2015. Tapi, hal itu bukanlah beban bagi mereka.
Greysia/Nitya menjadi wakil Indonesia pertama yang lolos ke semifinal BCA Indonesia Open 2015. Ganda putri peringkat tuÂjuh dunia itu mengalahkan wakil China, Luo Ying/Luo Yu, dua game langsung 21-15, 23-21 pada laga perempatfinal di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, JuÂmat (5/6/2015).
“Puji Tuhan bisa lewati delaÂpan besar dengan kemenangan. Kita persiapkan matang, sebelum masuk lapangan mau main apa,†tutur Greysia seusai pertandingan.
Pelatih selalu ngingetin strateÂgi, tapi yang penting kontrol dalam diri. Penonton memang luar biasa, jadi harus tetap konsentrasi dan tak boleh hilang konsentrasi. “KaÂlau hilang harus bisa balik lagi,†tambahnya.
Di game kedua, Greysia/Nitya mendapatkan perlawanan sengit dari Luo/Luo dan beberapa kali tertinggal. Mereka bahkan sempat ketinggalan 12-17 sebelum akhirnya berbalik memimpin 19-17. Setelah melewati tiga kali match point, mereka akhirnya bisa menyudahi permainan.
“Setelah tahu kita main sepÂerti game pertama, mereka ubah strategi. Kita buru-buru dan akhÂirnya ketinggalan. Nggak konsenÂtrasi dan akhirnya mati sendiri,†ujar Greysia.
“Pas poin genting, kami saling mengingatkan untuk saling konÂtrol. Kontrol hati, kontrol pukulan. Penonton kan sering berteriak ‘matiin matiin’, ‘smes smes’. Kita nggak boleh ngikutin begitu saja,†katanya.
Di babak semifinal, Greysia/ Nitya akan melawan Yu Yang/ Zhong Qianxin (China) atau ChrisÂtinna Pedersen/Kamilla Rytter Juhl (Denmark).
“Saya harus tenangin diri. Dengan pengalaman-pengalaman sebelumnya, nafsunya masih ada, kontrolnya kurang, tapi akhirnya mati sendiri. Kita mau jalanin denÂgan tenang, dengan enjoy, dan tanpa beban,†tuturnya.
Sejak babak perempatfinal, Greysia/Nitya menjadi satu-satunÂya wakil Indonesia di nomor ganda putri. Wakil-wakil lainnya sudah rontok sejak babak-babak awal.
“Kami saling percaya satu sama lain. Meski kami jadi ganda putri satu-satunya, kami nggak mau jadi beban. Kami tetap mau kasih yang terbaik. Kami bawa enjoy aja,†pungkasnya.
(Imam/net)