Untitled-9BOGOR TODAY – Banyaknya pemenang proyek di Pemer­intah Kota (Pemkot) Bogor melalui Unit Pengadaan lelang (ULP) yang dianggap cacat ad­ministrasi mulai disikapi oleh Sekertariat Bersama (Sekber) Gabungan Pengusaha Kon­truksi (Gapensi) Kota Bogor.

Mereka merasa proses ket­erbukaan lelang di ULP terke­san ditutupi dan tidak dibuka secara transparan sehingga menimbulkan kecurigaan oleh para kontraktor di Kota Bogor.

Ketua Gapensi dan Sekber Kota Bogor, Andre Indradi mengatakan, Walikota Bogor dianggap tidak memberikan porsi lebih kepada Gapensi Kota Bogor untuk menjelas­kan mekanisme proyek yang selama ini dianggap janggal.

BACA JUGA :  Cara Membuat Serundeng Jawa Anti Gagal, Wajib Coba!

“Mohon kepada Walikota lebih perhatian kepada kami, karena kami juga warga Bogor. Dengarkanlah aspirasi kami. Kita rumuskan secara ber­sama,” keluh Andre kepada wartawan kemarin saat men­gadakan rapat di Kintamani dengan para Ketua Asosiasi Jasa Kontruksi di Kota Bogor.

Sementara itu, Ketua As­pekindo Kota Bogor, Tumpal Pandjaitan mengatakan, proyek-proyek yang ada di Kota Bogor terkesan seperti dimonopoli oleh segelintir orang melalui mekanisme ULP yang selalu mengklaim kesala­han administrasi. “Kami minta ketebukaan ULP agar lebih transparansi ketika melaku­kan proses lelang,” tuturnya.

BACA JUGA :  Lauk Sarapan Simple dengan Omelet Ayam dan Sayuran untuk Anak

Ia juga mencontohkan seperti proyek-proyek RSUD, Pedestrian Kebun Raya dan lain sebagainya harus dibuka secara gamblang dari awal lelang hingga terpilihnya pemenang lelang.

============================================================
============================================================
============================================================