Pembangunan infrastrukÂtur Jaringan Gas ( Jargas) Bumi merupakan salah satu upaya pemerintah meningkatkan pelayanan umum dalam penyediaan energi yang murah, bersih, aman, dan mudah pemakaiannya. Selain itu, untuk mengurangi beban subsidi bahan bakar minyak (BBM) khususnya subsidi minyak tanah dan Elpiji yang merupakan komponen subÂsidi terbesar.
Dengan adanya Jargas ini diÂharapkan daya beli masyarakat bisa bertambah karena akan lebih hemat sekitar 35% daripada pengÂgunaan LPG.
“Dengan upaya-upaya (pemÂbangunan Jargas) seperti ini maka, akan menurun 35%, seÂhingga kemampuan membelinya bertambah. Itu bisa dipakai untuk hal-hal lain, dan masyarakat kita akan rasakan kelonggaran,†ujar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said, saat meresmikan Infrastruktur Jargas, SPBG, dan Gas TransporÂtation Module (GTM) di Cikarang, Jawa Barat, Kamis (3/3/2016).
Pembangunan Jargas ini tenÂtunya aman memberikan manÂfaat kepada masyarakat, yaitu menghemat pengeluaran. Selain, jargas juga diklaim lebih aman dibandingkan dengan LPG karena tekanannya yang rendah.
Pemerintah mendorong BUMN untuk memperluas jaringan gas bumi di dalam negeri. Karena itu dua BUMN yang bergerak di sektor gas, yaitu PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) dan Pertagas (anak usaha PerÂtamina) harus bersinergi, tidak perlu berkompetisi.
“Kita berharap konsolidasi PGN dan Pertamina dalam hal ini PertaÂgas, dapat menjawab banyak maÂsalah untuk efisiensi dalam memÂbangun infrastruktur. Enggak perlu tumpang tindih, enggak perlu komÂpetisi, dua-duanya bersinergi,†tegas Sudirman.
Sudirman mengatakan, pihaknya mendorong penggunaan gas bumi yang lebih luas. Alasannya, gas bumi lebih murah, bersih, dan lebih teruÂkur pemakaiannya karena mengguÂnakan jaringan pipa. “Jadi tahap perÂtama dulukan konversi dari minyak tanah ke LPG, sekarang dikonversi ke gas alam,†imbuh Sudirman.
Untuk pengembangan jaringan gas bumi ini, Sudirman menjelasÂkan, pihaknya akan memilih kota-kota tertentu yang lokasinya dekat dengan jaringan dan pasokan gas bumi. Sudirman mencontohkan di Prabumulih, Sumatera Selatan yang seluruh kotanya akan disambungkan jaringan gas. Karena dekat dengan sumber pasokan.
“Balikpapan juga, Tarakan juga. Jadi SPBG dan jaringan gas akan diÂintensifkan. Surabaya juga jadi kota percontohan. Kemudian Batang,†jelas Sudirman.
(alfian m|detik)