JAKARTA, TODAY — Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) berencana mengurangi subsidi untuk Liquid Petroleum Gas (LPG) alias Elpiji secara bertahap mulai taÂhun 2017. PT Pertamina (Persero) siap melakÂsanakan kebijakan ini.
Elpiji produksi Pertamina yang selama ini diberi subdisi adalah ukuran 3 kilogram (kg). Setelah subsidi dicabut, maka harga elpiji 3 kg akan sesÂuai dengan keekoÂnomian. Subsidi elpiji tersebut nantinya dialihÂkan untuk pemÂbangunan jarÂingan gas bumi (jargas) rumah tangga. PerÂtamina saat ini juga sedang mengembangkan jargas.
“Kita dalam posisi yang salÂing komplementer karena kita juga punya banyak jargas. Total pelanggan jargas kita sampai akhir tahun kemarin itu sudah 71.000 sambungan di PrabuÂmulih, Sengkang, dan Jambi,” kata Vice President Corporate Communication Pertamina, Wianda Pusponegoro, di kanÂtornya, Jumat (8/4/2016).
Wianda mengatakan, apa pun kebijakan pemerintah nanti setelah pencabutan subÂsidi elpiji, Pertamina sudah siap. “Apakah itu pilihannya elpiji atau jargas, kita siap. Dari jargas kita juga lebih siap karena kita yang mengelola sumber-sumber gasnya,” ungÂkapnya.
Menurutnya, pengemÂbangan jargas lebih mudah ketimbang elpiji. Yang perlu dilakukan Pertamina adalah fokus ke pemÂbangunan pipa distribusi dan pipa komplementer. “Tapi seÂbelum ada infrastruktur itu, masyarakat nggak bisa berhenti masak dong, jadi pakai elpiji. Nanti tergantung kebijakan Pemprov dan Pemda setempat dengan adanya sumber-sumber gas di sekitar daerah,” jelasnya.
Wianda mengatakan harga jual elpiji 3 kg dari Pertamina saat ini sebesar Rp 12.750 per tabung. Sampai ke konsumen harganya beragam, bisa hingÂga Rp 15.000 per tabung. “HET Jakarta Rp 12.750 per tabung berisi alias refill,” katanya.
Menurutnya, pemerintah memberikan subsidi sebesar Rp 5.750 per kg untuk elpiji 3 kg. Itu berarti setiap tabung elÂpiji 3 kg ada subsidi Rp 17.250. “Kita ada subsidi dari pemerÂintah untuk Elpiji 3 kg itu sekitar Rp 5.750/kg. Memang ada selisih antara harga yang sesuai keekonomian dengan harga yang sekarang,” ujarnya.
Dengan demikian, harga keekonomian elpiji 3 kg alias tanpa diberi subsidi adalah sebesar Rp 30.000 per tabung. Pemerintah akan mulai membahas penghapusan subÂsidi elpiji ini tahun depan. Jika disÂetujui DPR, maka subsidi BBM akan dialihkan untuk pengembangan jaringan gas (jarÂgas) kota.
(Yuska Apitya/dtkf)