GAS-MELONGAS ELPIJI tiga kilogram atau yang sering disebut dengan gas melon saat ini terbilang langka di Kota Bogor. Pasalnya, sebagian warga di Kelurahan Muarasari, Kecamatan Bogor Selatan dan Kelurahan Harjasari, Kecamatan Bogor Selatan mengeluhkan hal ini.

Oleh : Abdul Kadir Basalamah
[email protected]

Salah seorang warga Kelurahan Muara Sari, Kecamatan Bogor Selatan, Bu­diman Napitupulu (26) mengaku sudah hampir tiga hari, baik di warung mau­pun pengecer bersubsidi tak menjual gas Elpiji 3 kilogram, sehingga saat ini masyarakat disekitarnya mengalami kesu­litan untuk memasak. “Tidak ada yang memiliki stok gas saat ini, warga setempat pun mengalami kesulitan jika in­gin memasak,” ujarnya.

Hal senada dikatakan oleh Deden Wijaya, Kelurahan Har­jasari, Kecamatan Bogor Se­latan, Kota Bogor. Ia mengaku bahwa sudah hampir sepekan ini gas melon langka dan tidak ada di pasaran. “Saya sampai mencari ke Ciawi, tetapi gas tidak ada. Katanya pasokan dari agennya belum dikirim, jadi mau tidak mau gas di warung-warung pun ikut ko­song,” akunya.

BACA JUGA :  Libur Lebaran 2024 di Bogor Aja, Sahira Hotel Siapkan Promo Spesial Plus Tiket Rekreasi

Sementara itu, pemilik wa­rung yang tinggal di Muarasa­ri, Marni mengatakan, sudah tiga hari stok gas habis dan belum dikirim lagi oleh pe­masok. Biasanya setiap tiga hari sekali dikirim, tapi seka­rang sudah empat hari belum ada pengiriman lagi. “Kita tidak tahu macetnya dimana, karena udah empat hari ini belum ada pasokan pengiri­man gas,” jelasnya.

Langkanya gas bersub­sidi bukan hanya terjadi di warung-warung maupun pengecer yang ada di perkam­pungan saja, beberapa SPBU 34-1605 yang berlokasi di Jalan Raya Tajur pun men­galami hal serupa. Saat dit­anya terkait langkanya gas 3 kilogram, salah satu petugas SPBU mengatakan, sudah tiga hari belakangan ini gas tidak tersedia. Banyak warga yang bolak balik bertanya, apakah stok gas sudah tersedia atau belum. “Hingga saat ini, kami belum menerima kiriman gas 3 kilogram kembali,” ujarnya.

Terpisah, Kepala Dinas Perindustrian dan Perda­gangan (Disperindag) Kota Bogor, Bambang Budianto membenarkan bahwa telah terjadi kelangkaan gas Elpiji berukuran 3 kilogram dis­ejumlah wilayah. Hal tersebut terjadi karena adanya per­mainan dari para agen-agen penyumpai gas bersubsisi.

BACA JUGA :  Para Ibu Wajib Tahu, Ini Dia 10 Makanan Mengandung Zat Besi yang Baik Anak

“Kami akan segera ber­tidak tegas terhadap agen yang melakukan permainan pasokan gas, sehingga sam­pai merugikan masyarakat. Saat ini, Disperindag sudah berkoordinasi dengan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH MIGAS) Kota Bogor dan kita akan segera mengecek semua agen-agen penyuplai gas di Kota Bo­gor. Memang ada sejumlah wilayah yang mengalami kelangkaan gas dan kita akan segera melakukan tin­dakan,” kata Bambang Budi­anto.

Ia juga menegaskan bu­kan hanya sulitnya warga un­tuk mendapatkan gas, tetapi dalam situasi seperti ini selalu ada pihak-pihak yang meman­faatkan dengan menaikan harga gas yang tidak wajar. “Ada juga laporan warga ka­tanya harga gas naik sampai Rp 19 ribu per tabung. Kita akan tindak tegas dan melaku­kan investigasi kelapangan,” pungkas Bambang Budianto. (Abdul Kadir Basalamah)

============================================================
============================================================
============================================================