BANDUNG, Today – Baru sehari tiba di Bandung, skuat Persib asuhan Dejan Antonic langsung menggeber latihan dengan intensitas tinggi di Football Plus Arena, Kamis (25/2). Dikatakan oleh sang pelatih bahwa agenda padat seperti ini memang suÂdah ada dalam programnya. Karena dia ingin saat bertanding di IndoneÂsia Super Competition, semua peÂmain siap menghadapi jadwal padat dengan performa yang stabil di seÂtiap laga.
“Kita tetap program seperti biÂasa, cukup berat dan minggu depan pasti lebih berat. Karena kita perÂsiapkan tim yang ini bukan untuk turnamen tapi untuk liga Indonesia. Tapi of course karena ada turnamen sebelum liga, kita harus persiapkan in one part untuk turnamen itu,†tuÂtur mantan pelatih timnas Hongkong tersebut kepada wartawan usai meÂmimpin Persib berlatih.
Dia tidak mau memberikan celah bagi pasukannya untuk berleha-leha terlebih masih banyak kelemahan usai bertanding di Bali Island Cup. Bahkan menurutnya di pekan depan, porsi latihan akan bertambah karena dalam sehari Atep dan kawan-kawan bisa melahap dua kali materi dari tim pelatih. Tujuan dia jelas guna meÂmantapkan persiapan tim terutama dalam hal menjaga kebugaran fisik.
“Ga ada santai-santai. Kita harus jauh lebih keras minggu yang ini dan minggu depan pasti latihan lebih keras. Minggu depan Senin Selasa 2, Rabu 1, Kamis Jumat 2 dan Sabtu ada 1. Kita tambah porsi untuk latihan karena kalau liga main kita sudah jauh lebih siap,†tuturnya.
Disinggung mengenai kondisi tim sebelum Dejan resmi menangani Persib, dia mengaku buta. Dia tidak banyak mengetahui porsi latihan dan materi yang diberikan pada peÂmain saat masih ditukangi Djajang Nurjaman. Tapi pria 47 tahun itu terus berusaha supaya level kondisi fisik pasukannya terus meningkat dengan program yang sudah dia ranÂcang.
“Saya tidak tahu sebelum saya datang berapa kali latihan. Intensity dan latihan saya tidak tahu, sejak saya datang sampai sekarang harus seperti yang kita mau latihan,†tuÂkasnya.
Evaluasi Pemain
Pelatih Persib Dejan Antonic mendapatkan bahan evaluasi yang harus diperbaiki atas keikutsertaan timnya digelaran Bali Island Cup (BIC). Peroleh lima gol, empat kemaÂsukan dan empat poin merupakan catatan yang cukup tidak menggemÂbirakan di BIC. Status runner-up pun harus disandang tim kebanggaan BoÂbotoh itu.
Salah satu kekurangan Persib saat ini adalah masalah lama, yakni tidak adanya sosok ujung tombak yang memiliki naluri yang tajam didepan gawang lawan. Sosok bomber haus gol selalu bermasalah di setiap awal musim yang dijalani Persib. TermaÂsuk musim lalu (2015) kala Jajang Nurjaman masih menukangi klub.
Dikatakan Dejan Antonic saat timnya menjajal BIC, Samsul Arif dkk sangat buntu dalam menyelesaikan serangan. Apalagi kala Yandi Sofyan mengalami cedera, dirinya tak memÂpunyai pilihan untuk merotasi skuat sebagai striker tunggal. “Saya sudah bilang kita tidak punya pemain asing untuk posisi di depan oleh sebab itu kita tidak ada rotasi-rotasi lagi,†tuÂtur Dejan.
Kondisi demikian bila berlanÂjut, Maung Bandung akan kesulitan menjajal kompetisi sebenarnya, InÂdonesia Super Competition (ISC). KeÂpergian Aron Da Silva–pemain yang digadang-gadang menjadi striker andalan Persib musim 2016 tiba-tiba mengundurkan diri. Pelatih dan manajemen pun harus gigit jari dan mesti mencari striker anyar.
“Kita main pakai striker tidak murni untuk poisisi di depan saat ini, kalau tidak siap jadi tidak bagus nanti buat tim. Tidak ada solusi lain kita harus punya striker murni,†teÂgasnya.
Lebih lanjut Dejan mengutaraÂkan jika sosok pemain tengah yang bisa membagi bola menjadi kebutuÂhan tim selanjutnya. Apalagi setelah didepaknya Marko Krasic yang tak mampu menyesuaikan permainan dengan kebutuhan klub.
Selain mencari pengganti Krasic Persib pula sedang memÂburu playmaker lokal handal guna mendampingi Rachmad Hidayat. Nantinya, tergambar bila ada dua sosok pemain asing (striker dan playÂmaker) serta satu pemain lokal (playÂmaker) “Kita bawa lagi satu pemain lokal untuk di tengah,†tandasnya.
(Imam/net)