Hujan deras disertai angin yang mengguyur kawasan Bogor akhir pekan kemarin membuat Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 8 Bogor yang berlokasi di Jalan BTN Ciparigi, Kelurahan Ciparigi, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, terendam banjir hingga ketinggian 90 cm. Akibatnya, Senin (16/11/15) pihak sekolah meliburkan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).
Oleh : Rizky Dewantara| Yuska Apitya
[email protected]
Kepala sekolah SMAN 8, Atif Suherman, mengatakan, piÂhaknya terpaksa meliburkan muridÂnya, lantaran hampir seluruh ruangan kelas dan ruangan guru terkena genangan air dan tidak bisa melakukan aktifitas belajar dan mengajar.
“Hari ini tidak ada KBM, tapi kita sudah intruksikan kepada seluruh wali kelas dan murid unÂtuk tetap ke sekolah membantu membersihkan sisa-sisa genanÂgan air,†kata dia, kepada BOGOR TODAY saat ditemui di ruangan kerjanya, kemarin.
Menurut Alif, kejadian ini bermula ketika air dari sungai Cibuluh meluap yang menyebabÂkan air masuk ke area sekolah, bahkan ada tembok pembatas sekolah yang hancur akibat derasnya air. Ia juga menegasÂkan, pihaknya mengaku sudah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana DaeÂrah (BPBD) Kota Bogor untuk membantu proses pembersihan SMAN 8 Kota Bogor. “Kita sudah koordinasi dengan BPBD, dan besok dipastikan belajar seperti biasa lagi,†pungkasnya. “Tapi Alhamdulillah semua data dan dokumen aman. Karena sejak keÂmarin kita sudah memindahkanÂnya,†tambahnya.
Sementara itu, Wali Kota Bogor Bima Arya menyatakan akan segera melakukan sejumÂlah langkah penanganan banjir di Kota Bogor, Senin (16/11). PenÂanggulangan tersebut menyusul banjir yang merendam enam RT di Kampung Kramat serta KamÂpung Neglasari di Cibuluh, KecaÂmatan Bogor Utara, dan sejumlah titik lain akibat hujan deras pada Ahad (15/11) petang. “Akan dilakuÂkan penanganan darurat, jangka menengah, dan jangka panjang,†ungkap Bima, kemarin.
Penanganan darurat yang dilakukan, kata Bima, yaitu memenuhi kebutuhan mendasar warga yang menjadi korban banÂjir. Sembako, obat-obatan, seÂlimut, dan kebutuhan lain akan segera disalurkan kepada warga.
Posko banjir dan dapur umum juga akan dibuat di KanÂtor Kelurahan Cibuluh dan MarÂkas Komando Pemadam KebaÂkaran Pomad. Penetapan posko sementara itu dianggap cukup mendesak mengingat banyak perlengkapan dapur warga tak lagi berfungsi.
“Aparat setempat berkoordiÂnasi dengan BPBD juga sedang mendata jumlah kerusakan dan kemudian menganggarkan unÂtuk perbaikan segera,†kata ia.
Bima berujar, penanganan jangka menengah yang akan diÂlakukan yaitu mengantisipasi dampak hujan selanjutnya. Ia telah menginstruksikan Bina Marga untuk membawa alat berat ke lokasi sesegera mungkin dan melakukan pengerukan tanah.
Lantas, akan direalisasikan penanganan jangka panjang yaitu melakukan evaluasi perencaÂnaan pembangunan Rusunawa Cibuluh yang berada dekat lokasi banjir. Bima meminta Bina Marga, Wasbangkim, dan penanggung jawab pelaksana proyek memastiÂkan pembangunan itu tidak menÂimbulkan dampak lingkungan.
Badan Penanggulangan BenÂcana Daerah (BPBD) Kota Bogor melaporkan, pemukiman warga di Cibuluh sempat terendam banjir setinggi dua meter sejak Ahad (15/11/2015) petang dan baru surut pada pukul 21.00.
Selama banjir meninggi, ratusan warga telah dievakuasi ke Kantor Kelurahan setempat. BPBD menurunkan dua perahu karet dibantu oleh tim gabungan dan warga setempat.(*)