Untitled-4Dibandingkan orang dewasa, pe­nyakit tiroid pada anak dan bayi memang sangat jarang terjadi. Meski demikian, ada baiknya mengenali gejala tiroid sedini mungkin pada anak dan bayi. Sebab, jika ti­dak segera diobati, penyakit tersebut dapat mengganggu pertumbuhan anak, merusak perkembangan otak, hingga kematian menda­dak pada bayi.

Uniknya masing-masing kelainan memiliki berbagai gejala. Untuk itu, diperlukan deteksi dini pada saat bayi berusia dua hari, karena di usia bayi dua hari itulah hormon TSH menca­pai normal sesuai dengan usianya.

Apa itu Hipotiroid?

Selama ini yang paling sering ditemukan pada anak adalah hipotiroid dan terjadi jika kelenjar tiroid tidak mampu memenuhi kebutuhan tubuh akan hormon tiroid. Sedang­kan angka prevalensi adalah 1 dari 2.500 sampai 4.000 kelahiran bayi. Bayi perem­puan berisiko dua kali lebih mudah terkena dibanding bayi laki-laki.

Pengobatan Hi­potiroid ?

Pengobatan hi­potiroid salah satunya dilakukan melalui upaya penambahan hormon tiroid dengan Synthroid atau Levothyroxine, yang berguna sebagai terapi peng­ganti untuk sekresi hormon yang dibentuk oleh kelenjar tiroid dalam tubuh, dengan pengobatan lebih dini, anak bisa tumbuh dengan nor­mal dan IQ berkembang optimal.

Resiko Apabila tidak Diobati ?

Apabila tidak segera ditangani oleh dok­ter, anak akan tubuh kerdil dan IQ tertinggi hanya mencapai 76, oleh karena itu Pertum­buhan anak-anak tidak dapat berkembang sempurna.

Apa itu Hipertiroid?

Hipertiroid adalah suatu kondisi dimana kelenjar tiroid terlalu aktif, sehingga menye­babkan hormon-hormon tiroid yang beredar dalam darah berlebihan. Hipertiroid biasanya terjadi transparental atau diturunkan dari ibu yang mengidap penyakit Graves. Oleh karena itu, perlu ditekankan pentingnya pengobatan dan pengawasan dokter ahli pada ibu hamil yang mengidap penyakit graves ini. Sebab, re­siko yang bisa terjadi adalah keguguran, bayi lahir prematur, plasenta lepas, dan pendara­han.

BACA JUGA :  Simak Agar Tak Jatuh Sakit, Hindari Konsumsi 2 Makanan Ini Saat Hujan

Gangguan Tiroid atau Menopause?

Karena gangguan tiroid dapat menye­babkan perubahan siklus menstruasi Anda dan suasana hati, gejala itu kadang-kadang keliru didiagnosa sebagai menopause. Jika masalah tiroid dicurigai, tes darah sederhana dapat menentukan apakah benar adalah menopause atau gang­guan tiroid atau kombinasi dari keduanya.

Siapa yang Harus Diuji?

Setiap orang harus perik­sa untuk disfungsi tiroid se­tiap lima tahun, dimulai pada usia 35. Orang dengan gejala atau faktor risiko mungkin perlu tes lebih sering. Hi­potiroid lebih sering mem­pengaruhi wanita di atas usia 60. Hipertiroid juga lebih sering terjadi pada wanita dan pada orang di atas 60. Riwayat keluarga juga meningkatkan risiko gangguan tiroid

Pembedahan untuk Gangguan Tiroid ?

Menghapus kelenjar tiroid dapat menyembuhkan hipertiroid, tetapi prosedur ini hanya disarankan jika obat antitiroid tidak bekerja, atau jika ada gondok yang besar. Pembedahan juga dapat direkomendasikan untuk pasien dengan nodul tiroid. Setelah tiroid dihapus, kebanyakan pasien memerlukan suplemen harian hormon tiroid untuk menghindari mengembangkan hipotiroid. (NET)

BACA JUGA :  Ampuh Turunkan Berat Badan, Ini Dia 10 Minuman Diet Alami dan Sehat

Ketika kadar hormon menjadi terlalu ren­dah atau terlalu tinggi, Anda mungkin men­galami berbagai gejala. Gejala-gejala berikut ini adalah gejala gangguan tiroid yang harus diwaspadai agar kelainan tersebut bisa segera diobati.

  1. Naik Berat Badan atau Turun Berat Badan

Sebuah perubahan dijelaskan dalam be­rat merupakan salah satu tanda yang paling umum dari gangguan tiroid. Peningkatan berat badan dapat sinyal rendahnya tingkat hormon tiroid, suatu kondisi yang disebut hipotiroidisme. Sebaliknya, jika tiroid mem­produksi hormon lebih dari kebutuhan tu­buh, Anda dapat kehilangan berat badan tiba-tiba. Hal ini dikenal sebagai hipertiroid.

  1. Pembengkakan di Leher

Pembengkakan atau pembesaran di leher adalah petunjuk terlihat bahwa sesuatu yang mungkin salah dengan tiroid. Gondok dapat terjadi dengan hipotiroid ataupun hiper­tiroid. Kadang-kadang pembengkakan di leher bisa terjadi akibat kanker tiroid atau nodul, benjolan yang tumbuh di dalam tiroid. Hal ini juga dapat disebabkan oleh penyebab yang tidak terkait dengan tiroid.

  1. Perubahan Detak Jantung

Hormon tiroid mempengaruhi hampir setiap organ dalam tubuh dan dapat mem­pengaruhi seberapa cepat jantung berde­tak. Orang dengan hipotiroidisme, detak jantungnya lebih lambat dari biasanya. Hip­ertiroidisme dapat menyebabkan detak jan­tung lebih cepat. Hal ini juga dapat memicu peningkatan tekanan darah dan sensasi jan­tung berdebar, yang dikenal sebagai jantung berdebar-debar.

============================================================
============================================================
============================================================