BOGOR TODAY – Indonesia memiliki beragam budaya, dan dengan budaya itu menjadikan suatu daerah bisa dikenal oleh daerah lain, bahkan bisa dikenal sampai mancanegara. Contohnya saja Bali dan Yogyakarta, di sana banyak wisatawan domestik maupun wisatawan asing berkunjung ke daerah tersebut lantaran dengan budayanya yang khas, sehingga menjadi daya tarik wisatawan. Nah, di Kota Bogor sendiri memiliki warisan budaya yang sudah ada sejak dulu yaitu Budaya Sunda. Untuk itu, Pemerintah Kota Bogor melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) memiliki kewajiban untuk menjaga, memelihara, melindungi dan melestarikan budaya tersebut kepada regenerasi anak bangsa. Bukan itu saja, Disparbud juga menginginkan Budaya Sunda ini dapat dikenal seperti halnya budaya yang ada di Bali dan juga Yogyakarta. Namun sebelum memulai, Disparbud terlebih dulu merancang sebuah gerakan perubahan yang dinamai gerakan ‘Sunda Teh Abdi’. Gerakan Sunda Teh Abdi yang digagas Kepala Bidang Kebudayaan pada Disparbud itu pun sudah ditetapkan dalam Peraturan Wali (Perwali) Kota Bogor Nomor 55 Tahun 2020 Tentang Pelestarian Budaya Sunda pada 2 Juli 2020.
Kepala Bidang Kebudayaan, Syinta Juwita menjelaskan, munculnya ide gagasan gerakan Sunda Teh Abdi ini menjadi bagian dari tugasnya di bidang kebudayaan. Kemudian, untuk menjawab tantangan Kota Bogor ditengah perkembangan dunia yaitu tekhnologi yang begitu pesat. Di mana tekhnologi tersebut dapat memudahkan masuknya budaya-budaya dari luar, sehingga generasi muda tidak paham atau tidak tahu bahkan tidak mengenal budayanya sendri. “Nah, dari situ kita tidak ingin para generasi penerus kita ini tidak paham, tidak tahu bahkan tidak mengenal budayanya sendiri. Untuk itu, kami ingin melestarikan Budaya Sunda ini dengan gerakan Sunda Teh Abdi. Tujuannya, supaya masyarakat kita terutama para generasi muda tetap cinta terhadap budaya sunda yang kita miliki,” kata Syinta Juwita kepada Bogor Today diruang kerjanya. Belum lagi, lanjut Syinta, apabila dalam dua tahun lagi Pemerintahan Ibu Kota Indonesia yang saat ini Jakarta kemudian pindah ke Kalimantan maka akan berdampak terhadap wisata ekonomi di Kota Bogor. Misalnya saja, hotel-hotel di Kota Bogor yang sekarang ini dijadikan tempat workshop, seminar dan sosialisasi dari pemerintah pusat maka kalau pindah otomatis peluang itu akan berkurang. “Untuk antisipasi itu, kita harus mempunyai potensi diantaranya potensi budaya sunda untuk menjadi daya tarik dari wisatawan baik wisatawan asing maupun wisata daerah untuk datang ke Kota Bogor karena ada budayanya. Nah keluarlah perwali tentang pelestarian budaya sunda,” ujarnya.
BACA JUGA :  Kecelakaan Bus Angkut 35 Orang Terguling usai Tabrak Tebing di Bantul
============================================================
============================================================
============================================================