Untitled-11JAKARTA, TODAY — Lembaga Penerbangan dan An­tariksa Nasional (LAPAN) me­nyatakan, Gerhana Matahari Total terjadi pada 9 Maret 2016. Hanya beberapa daerah di Indonesia yang bisa me­nyaksikan fenomena ini. Dae­rah tersebut merupakan dae­rah yang dilintasi bayangan penuh umbra bulan. Bagaima­na dengan Bogor?

Gerhana matahari total yang terjadi pagi hari akan mem­buat langit menjadi gelap selama be­berapa saat. Matahari yang biasanya memancarkan sinar terang maka saat gerhana akan tertutup bulan sehingga korona atau mahkotanya bisa terlihat.

“Ketika gelap piringan matahari ter­tutup seperti kondisi magrib, tapi kalau magrib masih ada senjanya. Kalau ini gelap ada cahayanya lembut sekali, sua­sana seperti ada cahaya bulan, gelap. Masih bisa lihat sekitar tapi remang-remang,” ucap Kepala Lembaga Pener­bangan dan Antariksa Nasional Thom­as Djamaluddin, Rabu (13/1/2016).

Sepuluh provinsi itu akan bisa menikmati momen ketika matahari sepenuhnya ditutupi bulan, akan tetapi ada juga daerah yang hanya akan men­galami gerhana matahari sebagian. Daerah itu hanya bisa menyaksikan ger­hana matahari sebagian karena tidak dilewati umbra (bayangan inti) bulan tetapi dilewati oleh penumbra (bayan­gan yang leih terang) bulan.

BACA JUGA :  Semangka Bagus untuk Diet, Benarkah? Simak Ini

Warga di daerah tersebut dapat melihat matahari tertutup bulan den­gan presentase yang berbeda, ada yang 95 persen hingga 65 persen dengan dur­asi gerhana yang berbeda-beda.

Misalnya di Jakarta, gerhana ma­tahari akan terjadi sebesar 88,76 pers­en. Matahari mulai tertutup bulan pu­kul 06.19 WIB dan akan berakhir pada 08.31 WIB. Namun perlu dicatat, bagi yang ingin melihat gerhana matahari sebagian harus menggunakan filter baik itu kacamata khusus gerhana matahari yang sudah dilengkapi filter matahari atau teropong agar retina mata tidak rusak karena terkena sinar matahari langsung. “Ketika bulan mulai tersibak lepas dari matahari, maka piringan matahari yang terang itu akan menyilaukan sekali padahal pupil mata sedang membesar dan itu yang bisa merusak retina mata,” ujar Thomas.

Thomas juga mengatakan hanya In­donesia satu-satunya negara yang dili­tasi bayangan tersebut. Daerah di In­donesia yang akan dilintasi bayangan itu terdiri dari 10 provinsi, mulai dari bagian Indonesia barat hingga timur. “Jalurnya melalui 10 provinsi, mulai dari Bengkulu, Sumatera Selatan, Ba­bel, Kalbar, Kalteng, Kalsel, Kaltim, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah dan Maluku Utara,” ucap Thomas.

BACA JUGA :  Kcewa dengan Wasit, STY Sebut Laga Timnas Indonesia vs Qatar Seperti PertunjukanKomedi

Fenomena gerhana memang sering terjadi di Indonesia. Namun peristiwa yang akan terjadi pada 9 Maret 2016 mendatang, lebih istimewa. Peristiwa langka ini hanya terjadi di wilayah Indo­nesia. Mata dunia akan tertuju padanya. “Pada saat itu matahari terlihat menjadi gelap total karena piringan matahari yang bersinar terang itu tertutupi oleh bulan, maka atmosfer matahari yang disebut sebagai korona itu terlihat den­gan indahnya,” ucap Thomas.

Menurut Thomas, Gerhana Ma­tahari Total menjadi istimewa karena atmosfer matahari atau korona yang berwarna indah itu bisa dilihat dengan mata langsung, selama menggunakan kacamata pelindung ultraviolet. Sebab bila bukan saat gerhana, korona itu ti­dak bisa dilihat. “Pada saat matahari tertutup, korona atau mahkota mataha­ri bisa terlihat dengan indah. Kalau hari-hari biasa nggak bisa dilihat karena ka­lah oleh cahaya matahari yang terang. Warnanya indah sekali, merah, hijau, kuning gitu,” jelas Thomas.

“Gerhana matahari tidak meman­carkan radiasi yang berbeda dari pada radiasi yang ada pada matahari. Ger­hana matahari total itu radiasi matahari tertutup oleh bulan tidak berbahaya sama sekali,” tandasnya.

(Yuska Apitya Aji)

============================================================
============================================================
============================================================