BOGOR TODAY – Pembangunan yang gencar digagas oleh Walikota Bogor Bima Arya terutama di wilayah Kelurahan Sempur, seperti Taman Sempur, Taman Ekspresi, Taman Kaulinan, Lapangan Basket Area Skate dan lainnya, dinilai tidak matang dari segi perencanaannya karena menimbulkan sejumlah masalah baru. 

Seperti diketahui, akibat semerawutnya sekitar Taman Sempur oleh kendaraan pengunjung sehingga menyulitkan warga yang ada di sekitar taman untuk memperoleh akses keluar masuk perumahan.

Ketua GP PC Ansor Rahmat Imron Hidayat menyesalkan, akhirnya pembangunan fasilitas publik di daerah Sempur tersebut menimbulkan permasalahan di kemudian hari. Sejak awal, harus diperhatikan jika dengan diperbagusnya sejumlah fasilitas publik seperti taman serta sarana olahraga, jelas imbasnya adalah agar lokasi tersebut menjadi magnet atau tempat yang dikunjungi oleh semua lapisan masyarakat dari semua penjuru. “Masa iya, pemkot membangun serta mempercantik suatu taman atau fasilitas publik lainnya, memiliki tujuan agar tidak dikunjungi banyak orang. Jelas, salah satu tujuannya lokasi tersebut agar menjadi pusat berkumpulnya warga untuk menjalankan sejumlah aktifitasnya,” tegas Rommy, sapaan akrab Rahmat, melalui siaran persnya, kemarin.

BACA JUGA :  Perawat RS Santosa Ditemukan Tewas Gantung Diri di Kontrakan, Gegerkan Warga Bandung

Rommy menegaskan, ketidakmatangan rencana pembangunan Taman Sempur dan fasilitas lainnya ini membuktikan jika walikota saat ini (Bima Arya, red), hanya mementingkan pencitraan saja sehingga ada pihak yang dikorbankan salah satunya warga sekitar. “Beginilah akibat dari rezim pencitraan dan kekuasaan  semata, yang memikirkan proses pembangunan asal jadi dulu tanpa melihat ekses dari sejumlah penjuru,” tekan dia.

BACA JUGA :  Jadwal dan Syarat Pendaftaran Polri 2024, Siapkan Dirimu

Pihaknya mendesak, agar dinas terkait segera mencari solusi terbaik meski saat ini sudah ada larangan kendaraan roda empat masuk ke wilayah Taman Sempur kecuali untuk warga sekitar di waktu-waktu tertentu. “Larangan kendaraan bisa saja diberlakukan. Namun, tetap harus dimatangkan lagi untung ruginya. Lalu, jika sudah diberlakukan maka sanksi apa yang akan diterapkan untuk yang melanggarnya,” imbau Rommy.

============================================================
============================================================
============================================================