Setelah penyakit polio berakhir, kini penyakit langka Guillain Barre Syndrome (GBS) atau yang dikenal dengan Acute Inflammatory Idiopathic Polyneuropathy (AIIP), atau yang bisa juga disebut sebagai Acute Inflammatory Demyelinating Polyneuropathy (AIDP) yang sering menyebabkan kelumpuhan.
Oleh : Latifa Fitria
[email protected]
Namun GBS tidak semenakutkan itu, penyakit ini ternyata bisa disembuhÂkan. Bahkan penderitanya bisa semÂbuh total dan kembali beraktivitas normal.
Dokter Spesialis Saraf, dr Yoeswar DariÂsan, memaparkan, GBS merupakan sindrom yang menyerang sistem saraf sehingga menimÂbulkan kelumpuhan bagi penderitanya. Bisa juga disebutkan penyakit autoimun, artinya antibodi tubuh yang seharusnya melindungi tubuh dari serangan zat asing seperti virus, justru menyerang sel-sel tubuh sendiri. Risiko terberat GBS dapat mengancam jiwa karena menyebabkan kelumpuhan otot pernapasan sehingga penderita harus menggunakan venÂtilator, terkena infeksi paru dan sepsis akibat imobilisasi lama.
Secara global, dokter yang berdarah SuÂmatera ini menjabarkan, saraf terbagi pada dua bagian. Secara awam, bagian tersebut disebut dengan saraf inti atau sentral dan saraf tepi atau cabang dari saraf sentral.
“GBS ini menyerang bagian pemÂbatas antara saraf inti dan saraf tepi sehingga saraf tepi tidak bisa menerima perintah dari saraf senÂtral atau otak,†ujarnya.
Karena itu, jika saraf tepi terkeÂna GBS merusak sistem saraf motoÂrik gerak di bagian tubuh, maka akan terjadi kelumpuhan. Misalnya menyÂerang saraf tepi menuju kaki, maka akan lumpuh di areal kaki.
Yang membahayakan, jika GBS menyerang saraf otot dada yang menggerakkan paru-paru. Maka, penderitanya akan mengalami kesulitan bernapas sehingga harus menggunakan alat bantu pernapasan atau ventilator yang hargÂanya sangat mahal.
“Ini yang membuat bahaya. Yaitu jika GBS menyerang pada otot yang menunjang fungsi organ vital seperti pari-paru. Maka penderiÂtanya harus ditolong dengan alat bantu perÂnapasan,†ujar dokter yang memiliki hobi berÂorganisasi ini.
Dokter Yoeswar juga memaparkan, GBS adalah sindrom yang bisa pulih dengan sendÂirinya. Selama penanganan saat terserang GBS dilakukan dengan tepat. Selain itu, GBS menyÂerang tanpa pandang bulu. Bisa siapa saja dan dalam kondisi apa pun.
“Biasanya kasusnya ditemukan pada penÂderita anak muda dan remaja. Tapi dalam beÂberapa periode tertentu, GBS juga menyerang anak-anak danorang dewasa,†tukasnya.
Untuk penanganannya, penderita GBS yang sudah terserang harus segera diobati seÂcara konservatif dengan melihat bagian tubuh mana saja yang diserang.
“Pastinya istirahat yang cukup serta penÂanganan hospitalisasi. Jika sudah ada perubaÂhan, maka harus banyak melakukan latihan serta fisioterapi secara rutin agar semua fungsi tubuhnya kembali normal,†tukasnya.
GBS atau biasa juga disebut dengan istilah lumpuh layu ini, bisa sembuh dengan sendÂirinya. Biasanya kelumpuhan, hanya akan diÂrasakan penderita dalam periode 2-3 pekan.
Bapak sy menderita gbs apakah bs sy peroleh informasi dr Yoeswar DariÂsan, contact beliau dan beliau tugas di rumah sakit mana..