BOGOR TODAYÂ – Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede- Pangrango menutup jalur pendakian mulai 31 Desember 2015 hingga 31 Maret 2016 unÂtuk kepentingan restorasi flora dan fauna agar berjalan tanpa gangguan.
“Informasi ini sudah kami sampaikan dan pasang di seÂtiap pintu masuk jalur pendaÂkian ke kedua gunung yang berada di wilayah Bogor, SukaÂbumi dan Cianjur tersebut,†kata Kepala Bidang PengeloÂlaan Taman Nasional Wilayah II Sukabumi, Sri Andajani, di Sukabumi, kemarin.
Menurutnya, penutupan pendakian itu berdasarkan Surat Keputusan Kepala Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango Nomor SK 310/VI-11/TU-3/2014 tanggal 11 Desember 2014 tentang PenuÂtupan Kegiatan Pendakian.
Untuk itu, pihaknya menÂgantisipasi dan terus memÂberikan imbauan khawatir ada pendaki yang nekat mendaki. Selain itu, Bidang Pengelolaan Taman Nasional Wilayah II Sukabumi terus mengintenÂsifkan patroli di pintu-pintu resmi pendakian maupun jalur tikus ke kawasan Gede PanÂgrango.
Hal itu karena pintu masuk ilegal menuju ke kedua gunung tersebut cukup banyak, apalagi bisa melalui jalur yang sering digunakan oleh masyarakat. “Kami tidak segan memberiÂkan sanksi kepada siapapun yang nekat mendaki Gunung Gede dan Pangrango selama penutupan ini. Tidak hanya itu, pada musim hujan ini ada beberapa titik rawan longsor yang dikhawatirkan ada penÂdaki ilegal yang mengalami keÂcelakaan,†tambahnya.
Walaupun ditutup, tempat rekreasi atau wisata alam lainÂnya masih bisa didatangi oleh pengunjung seperti air terjun Cibeureum. Selama penutuÂpan ini diharapkan habitat dan ekosistem di jalur pendakian bisa pulih dan flora maupun fauna bisa berkembangbiak.
Sri meminta pengertian dari masyarakat khususnya pendaki agar mematuhi aturan penutuÂpan tersebut, karena TNGGP merupakan milik siapapun dan mempunyai nilai penting bagi kehidupan. “Jangan sampai mereka yang mengaku pecinta alam tetapi tidak bisa diatur yang menyebabkan taman naÂsional didiami oleh berbagai satÂwa langka dan dilindungi rusak oleh oknum yang tidak bertangÂgung jawab,†tandasnya.
(Yuska Apitya/ant)