lapas

BOGOR TODAY- Kantor wilayah kementerian hukum dan hak asasi manusia (Kanwil Kemen­kumham) Jawa Barat akan meny­iapkan lembaga pemasyarakatan (Lapas) khusus bandar narkoba di Gunung Sindur, Kabupaten Bogor. Langkah ini guna memu­tus mata rantai peredaran nar­koba dari dalam lapas.

“Kementerian Hukum dan HAM akan membangun lapas khusus bandar narkoba karena digabungnya bandar dan pe­makai,” kata Kepala Kanwil Ke­menkumham Jawa Barat I Wayan Sukerta di Bandung, Jawa Barat, Rabu (27/5/2015).

Wayan mengaku prihatin atas banyaknya temuan pereda­ran narkoba di Lapas Jawa Barat. Pihaknya akan meningkatkan pengamanan internal lapas di wilayah Jawa Barat. Kanwil Ke­menkumham Jawa Barat juga su­dah berkoordinasi dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Polri untuk memutus mata rantai peredaran narkoba dari dalam lapas.

BACA JUGA :  2030 Tak Ada Pembangunan TPA Baru di Kota Bogor, Kok Bisa

Wayan mengancam akan me­nindak tegas hingga pemecatan jika ada sipir atau kepala lapas yang terlibat dalam peredaran narkoba. Sementara, lapas khu­sus untuk pemakai narkoba akan dikoordinasikan dengan BNN.

Masalah narkoba yang cukup pelik untuk dihilangkan ternyata terbukti di Kota Bogor, buktinya peredaran narkoba jenis ganja sedikit demi sedikit mulai hilang di peredaran. Namun jenis Nar­koba yang lebih berbahaya justru mendominasi Kota Bogor, yaitu sabu.

Seperti yang disampaikan, Kasat Narkoba Polres Bogor Kota, Maulana Mukharom, setelah penangkapan ganja kering seber­at 25 KG yang ditemukan di Lau­wiliang dengan tersangka Bacil, Kiwil, Wazih dan Putra yang di­tangkap di beberapa tempat ber­beda, mengemukakan fakta baru bahwa peradaran ganja semakin langka di Kota Bogor.

BACA JUGA :  Halalbihalal ASN Kota Bogor, Bima Arya Titip Tetap Berjuang Untuk Kebaikan

Mukarom, membeberkan un­tuk sekarang ganja sangat susah didapat diseluruh pelosok Bogor, baik Kabupaten maupun kota. Hal ini cukup menggembirakan bagi jajaran Satuan Narkoba Polresta Bogor. Tetapi, cukup memprihatinkan dengan hilang­nya ganja malahan narkoba jenis sabu semakin marak peredaran­nya.

“Sekarang dikota lebih ban­yak sabu, ganja tuh susah dicari disemua wilayah,”ungkapnya.

Lanjutnya, berdasarkan pen­angkapan terakhir yang sedang dalam pengembangan, Kasat Narkoba Polres Kota, berhasil membawa barang bukti sabu seberat 10gram. Dalam kurun waktu dua bulan terakhir hasil penangkapan sabu-sabu di Kota Bogor, terbilang dasyat pasalnya barang bukti sabu jika dirupiah­kan mencapai Rp 200 juta.

(Yuska Apitya Aji)

============================================================
============================================================
============================================================