WARSAWA, TODAYÂ – IndoneÂsia berhasil membawa pulang gelar juara Polish Open 2016. Gelar tersebut dipersembahÂkan oleh pasangan ganda puÂtra Hardianto/Kenas Haryanto pada laga final yang digelar di Arena Ursynow, Warsawa, SabÂtu (26/3/2016) waktu setempat.
Pasangan ranking 66 dunia tersebut berhasil mengalahkan unggulan ketiga asal Thailand, Puavaranukroh Dechapol/KeÂdren Kittinupong. Kenas /HardÂianto memenangi laga dengan angka 21-5, 18-21, 21-15.
Gelar yang didapatkan oleh Kenas/Haryanto merupakan satu-satunya yang diperoleh Indonesia di Polandia. Sebab wakil Merah-Putih lainnya telah kandas di babak sebelumnya.
Titel di Polandia merupakÂan yang pertama buat Kenas/ Hardianto pada 2016. SelanÂjutnya, pasangan Indonesia tersebut dijadwalkan mengikuti turnamen Orleans InternationÂal 2016 di Prancis, 31 Maret-4 April 2016.
Sementara itu, Prancis menjadi yang tersukses di PolÂish Open 2016 dengan merebut dua gelar juara di nomor tungÂgal putra dan tunggal putri. Kenas/Hardianto menjadi juara di ganda putra, lalu ganda camÂpuran direbut Robert MatueÂsiak/Nadiela Zieba (Polandia), dan ganda putri menjadi milik Puttia Supajirakul/Sapsiree Taerattanachai (Thailand).
Pasangan ganda putra Indonesia, Hardianto/Kenas Adi Haryanto, membeberÂkan kunci kemenangan merÂeka mengalahkan unggulan tiga asal Thailand, Dechapol Puavaranukroh/Kittinupong Kedren. Keduanya pun puas bisa menghadiahi trofi kepada Merah Putih.
Pada gim awal Hardianto/ Kenas bermain seperti biasanÂya, dengan melakukan beberaÂpa serangan yang gagal diantiÂsipasi lawannya. Alhasil mereka hanya memberikan lima poin pada pasangan PuavaranukÂroh/Kittinupong dengan ungÂgul 21-5.
“Set pertama kami main seperti biasanya, menekan dari awal dan lawan terlihat belum siap. Jadi kami bisa menang dengan poin yang jauh,†ungkap Kenas mengutip BadmintonIndonesia, Minggu (27/3/2016).
Gim kedua menjadi miliki ganda putra Thailand dengan memancing tim Merah-Putih untuk bermain terburu-buru. Beruntung pada gim penentu, Hardianto/ Kenas berhasil mengambil momentum untuk bangkit dan bermain seperti laga awal.
“Pas gim kedua, lawan mulai keluar permainannya. Hingga saya terpancing bermain terbuÂru-buru. Jadi banyak melakukan kesalahan. Di gim ketiga, kami merubah permainan seperti pertama. Alhamdulillah selalu unggul setiap poinnya. Jadi lebih percaya diri, lebih sabar juga dan nggak terburu-buru,†pungÂkasnya.
Hardi/Kenas tampil sebagai juara setelah mengalahkan pasangan pebulutangkis ThaiÂland, Dechapol PuavaranukÂroh/Kittinupong Kedren, pada pertandingan final di Sport Hall Arena Ursynow, WarÂsawa, Sabtu (26/3/2016). Hardi/Kenas harus berjuang sepanjang tiga game sebeÂlum menang 21-5, 18-21, 21-15. “Game pertama kami main kayÂak biasanya, menekan dari awal dan lawan juga belum siap. Jadi kami bisa menang dengan poin yang jauh. Pas game kedua, lawan mulai keluar permainÂannya. Terus saya juga agak terburu-buru. Jadi banyak melakukan kesalahan,†kata Hardi kepada badmintonindoÂnesia.org.
Beruntung di game penenÂtuan, Hardi/Kenas berhasil mengembalikan permainan mereka seperti awal. “Di game ketiga, kami mengubah perÂmainan seperti di game perÂtama. Alhamdulillah selalu ungÂgul setiap poinnya. Jadi lebih percaya diri, lebih sabar juga dan nggak terburu-buru,†kata Hardi.
Gelar ini menjadi yang kedÂua bagi Hardi/Kenas sejak berÂpasangan. Sebelumnya mereka menjadi juara di Vietnam InterÂnational Series 2015.
Di ajang Polandia Terbuka International Challenge 2016, Prancis meraih dua gelar lewat Thomas Rouxel (tunggal putra) dan Delphine Lansac (tunggal putri). Polandia kebagian gelar di nomor ganda campuran leÂwat Robert Mateusiak/Nadiezda Zieba, sementara nomor ganda putri jadi milik Thailand lewat Puttita Supajirakul/Sapsiree Taerattanachai.
(Imam/net)