20150416_073955_PBSI_Hardianto_Kenas_1WARSAWA, TODAY – Indone­sia berhasil membawa pulang gelar juara Polish Open 2016. Gelar tersebut dipersembah­kan oleh pasangan ganda pu­tra Hardianto/Kenas Haryanto pada laga final yang digelar di Arena Ursynow, Warsawa, Sab­tu (26/3/2016) waktu setempat.

Pasangan ranking 66 dunia tersebut berhasil mengalahkan unggulan ketiga asal Thailand, Puavaranukroh Dechapol/Ke­dren Kittinupong. Kenas /Hard­ianto memenangi laga dengan angka 21-5, 18-21, 21-15.

Gelar yang didapatkan oleh Kenas/Haryanto merupakan satu-satunya yang diperoleh Indonesia di Polandia. Sebab wakil Merah-Putih lainnya telah kandas di babak sebelumnya.

Titel di Polandia merupak­an yang pertama buat Kenas/ Hardianto pada 2016. Selan­jutnya, pasangan Indonesia tersebut dijadwalkan mengikuti turnamen Orleans Internation­al 2016 di Prancis, 31 Maret-4 April 2016.

Sementara itu, Prancis menjadi yang tersukses di Pol­ish Open 2016 dengan merebut dua gelar juara di nomor tung­gal putra dan tunggal putri. Kenas/Hardianto menjadi juara di ganda putra, lalu ganda cam­puran direbut Robert Matue­siak/Nadiela Zieba (Polandia), dan ganda putri menjadi milik Puttia Supajirakul/Sapsiree Taerattanachai (Thailand).

Pasangan ganda putra Indonesia, Hardianto/Kenas Adi Haryanto, membeber­kan kunci kemenangan mer­eka mengalahkan unggulan tiga asal Thailand, Dechapol Puavaranukroh/Kittinupong Kedren. Keduanya pun puas bisa menghadiahi trofi kepada Merah Putih.

Pada gim awal Hardianto/ Kenas bermain seperti biasan­ya, dengan melakukan bebera­pa serangan yang gagal dianti­sipasi lawannya. Alhasil mereka hanya memberikan lima poin pada pasangan Puavaranuk­roh/Kittinupong dengan ung­gul 21-5.

“Set pertama kami main seperti biasanya, menekan dari awal dan lawan terlihat belum siap. Jadi kami bisa menang dengan poin yang jauh,” ungkap Kenas mengutip BadmintonIndonesia, Minggu (27/3/2016).

Gim kedua menjadi miliki ganda putra Thailand dengan memancing tim Merah-Putih untuk bermain terburu-buru. Beruntung pada gim penentu, Hardianto/ Kenas berhasil mengambil momentum untuk bangkit dan bermain seperti laga awal.

“Pas gim kedua, lawan mulai keluar permainannya. Hingga saya terpancing bermain terbu­ru-buru. Jadi banyak melakukan kesalahan. Di gim ketiga, kami merubah permainan seperti pertama. Alhamdulillah selalu unggul setiap poinnya. Jadi lebih percaya diri, lebih sabar juga dan nggak terburu-buru,” pung­kasnya.

Hardi/Kenas tampil sebagai juara setelah mengalahkan pasangan pebulutangkis Thai­land, Dechapol Puavaranuk­roh/Kittinupong Kedren, pada pertandingan final di Sport Hall Arena Ursynow, War­sawa, Sabtu (26/3/2016). Hardi/Kenas harus berjuang sepanjang tiga game sebe­lum menang 21-5, 18-21, 21-15. “Game pertama kami main kay­ak biasanya, menekan dari awal dan lawan juga belum siap. Jadi kami bisa menang dengan poin yang jauh. Pas game kedua, lawan mulai keluar permain­annya. Terus saya juga agak terburu-buru. Jadi banyak melakukan kesalahan,” kata Hardi kepada badmintonindo­nesia.org.

Beruntung di game penen­tuan, Hardi/Kenas berhasil mengembalikan permainan mereka seperti awal. “Di game ketiga, kami mengubah per­mainan seperti di game per­tama. Alhamdulillah selalu ung­gul setiap poinnya. Jadi lebih percaya diri, lebih sabar juga dan nggak terburu-buru,” kata Hardi.

Gelar ini menjadi yang ked­ua bagi Hardi/Kenas sejak ber­pasangan. Sebelumnya mereka menjadi juara di Vietnam Inter­national Series 2015.

Di ajang Polandia Terbuka International Challenge 2016, Prancis meraih dua gelar lewat Thomas Rouxel (tunggal putra) dan Delphine Lansac (tunggal putri). Polandia kebagian gelar di nomor ganda campuran le­wat Robert Mateusiak/Nadiezda Zieba, sementara nomor ganda putri jadi milik Thailand lewat Puttita Supajirakul/Sapsiree Taerattanachai.

(Imam/net)

============================================================
============================================================
============================================================