151114jafrisastra-786750-idcmsSOLO, Today – Duel beraroma dendam bakal tersaji di Stadion Manahan Solo, kala Persija Jakarta berhadapan dengan Mitra Kukar dalam laga perdana babak 8 Piala Jenderal Sudirman, besok (hari ini,red).

Lolos ke babak 8 besar, kedua tim ini punya predikat sama sebagai runner-up grup di babak penyisihan. Persija men­jadi runner-up Grup A, sedangkan Mitra Kukar menjadi peringkat 2 di klasemen akhir Grup B.

Pertandingan nanti merupakan partai ulangan babak penyisihan Piala Presiden 2015 lalu. Kala itu, Mitra Kukar mampu menahan imbang Macan Ke­mayoran dengan skor 0-0.

Uniknya, dalam 5 pertemuan tera­khir kedua tim, Mitra Kukar justru dom­inan atas Persija. Mitra Kukar mampu memenangkan 3 laga dan 2 kali bermain imbang tanpa sekalipun menelan keka­lahan.

Meski demikian, pelatih anyar Per­sija, Bambang Nurdiansyah, punya pan­dangan khusus melihat statistik perte­muan kedua tim.

“Saya tidak pedulikan itu. Kita tidak memikirkan itu (statistik pertemuan), kita hanya fokus ke pertandingan,” kata pelatih yang akrab disapa Coach Banur itu, saat dihubungi VIVA.co.id.

“Setiap era pasti berbeda. Persija dulu dengan Persija sekarang pasti ber­beda. Beda pelatih dan beda pemain. Begitu juga Mitra Kukar, beda pelatih dan beda pemain juga,” tambahnya.

BACA JUGA :  Cara Membuat Sayur Ketupat Betawi Pepaya Muda Anti Gagal

Dalam fase grup babak perempat final nanti, babak adu penalti masih sangat bisa menentukan keluarnya pemenang. Laga yang imbang selama 90 menit langsung berlanjut ke tos-tosan.

Banur pun mengaku sudah meny­iapkan pasukannya untuk menghadapi tekanan mental dalam hal adu penalti nanti.

Menurutnya, beban justru ada di para eksekutor dan bukan di penjaga gawang. Apalagi, Persija belum pernah menjajal babak adu penalti selama fase grup.

“Kita juga cukup sering latihan adu tendangan penalti. Untuk tendangan penalti, beban justru ada pada penen­dang. Ini adalah hal yang berhubun­gan dengan mental. Beban bukan pada kiper. Kiper justru nothing to lose di adu penalti,” kata Banur.

Sementara itu, Mitra Kukar adalah tim yang kerap jadi batu sandungan bagi Persija Jakarta. Laskar Naga Mekes punya statistik yang sangat positif kala berhadapan dengan Macan Kemayoran.

BACA JUGA :  Menu Makan Malam dengan Tumis Tofu Ayam Cincang yang Gurih dan Lezat Dijamin Keluarga Ketagihan

Dalam lima pertemuan terakhir, Mi­tra Kukar tak sekalipun mampu ditum­bangkan Persija. Tim asal Kota Tengga­rong ini mampu meraih 3 kemenangan dan 2 hasil imbang.

Tak hanya itu, dalam jumlah per­temuan tersebut, gawang Mitra Kukar hanya kebobolan 2 kali.

Meski demikian, pelatih Mitra Ku­kar, Jafri Sastra, tak lantas sesumbar. Menurut eks pelatih Semen Padang ini, data statistik adalah hal dari masa lam­pau dan tak bisa dijadikan jaminan ke­menangan.

“Statistik tidak bisa dijadikan pegan­gan. Itu semua kan datang dari masa lalu, sekarang kondisi kita kan sama-sama berbeda,” katanya saat dihubungi VIVA.co.id.

Jafri melihat, progresivitas yang di­tunjukkan Persija di bawah komando pelatih anyar, Bambang Nurdiansyah. Kolektivitas permainan Raphael Mai­timo cs, adalah hal yang paling diwaspa­dai Jafri dalam laga nanti.

Persija sekarang sudah banyak berubah. Dibanding Piala Presiden lalu, mereka punya kolektivitas permainan yang meningkat.

“Ini yang harus kita antisipasi. Makanya, dalam waktu seminggu per­siapan, kita coba benahi semua aspek, lini belakang, tengah, dan serangan,” pungkasnya.

(Imam/net)

============================================================
============================================================
============================================================