NEW YORK, TODAY — Harga emas dunia jatuh ke titik terendahnya dalam enam tahun terakhir. Emas tidak lagi jadi sarana investasi yang menjanjikan keuntungan tinggi.
Pada penutupan perdagangan akhir peÂkan ini, harga emas dunia mendarat di USD 1.051,60 per ounce hampir setara harganya waktu 2009 lalu. Harga emas memang sudah meÂlempem sejak 2010 lalu ketika semÂpat jatuh sampai ke level USD 1.045 per ounce. Jumat lalu sudah enam pekan berturut-turut harga emas melemah. Biasanya, emas jadi idaÂman investor ketika ada guncangan di dunia, tapi zaman sekarang sudah beda lagi.
Jatuhnya bursa China Agustus lalu ditambah aksi teror di Paris Prancis baru-baru ini tidak membuat emas jadi primadona. “Malah sekarang ini banyak investor yang melepas emas saat terjadi gejolak di dunia,†kata George Gero dari RBC Wealth ManÂagement, Minggu (29/11/2015).
Ia mengatakan, sekarang ini inÂvestor cenderung memilih pegang USD karena sekarang ini sedang dalam tren menguat terhadap banÂyak mata uang dunia. “Dolar AS sedang berada di titik tertingginya terhadap banyak mata uang dunia. Ketika USD makin mahal, investor memangkas harga jual emas,†samÂbungnya.
Ia memperkirakan, USD masih berada dalam tren menguat di 2016, apalagi dengan rencana bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed) yang akan menaikkan tingkat suku bunga bulan depan. “Jika dolar AS semakin kuat, berarti harga emas bisa semakin turun,†tambahnya.
2016 Harga Terpuruk
Harga emas dunia jatuh ke tiÂtik terendahnya dalam enam tahun terakhir. Tahun depan, harga emas diprediksi masih akan merosot.
Menurut George Gero, ada tiga faktor yang akan membuat harga emas merosot tahun depan. Berikut ini rinciannya, seperti dikutip dari CNN, Minggu (29/11/2015).
- Ekonomi dan Pasar Saham China Jumat kemarin pasar saham China kembali anjlok, kali ini lebih dari 5% setelah pemerintah setempat menjalankan investigasi terhadap broker-broker besar terkait kasus inÂsider trading.
Sementara ekonomi China dipreÂdiksi hanya bsia tumbuh maksimal 7%, meski banyak analis yang preÂdiksi negeri tirai bambu hanya akan tumbuh 4,5%. Di tengah situasi yang seperti ini, kecil kemungkinan orang-orang kaya China akan mengeluarÂkan uang lebih untuk membeli emas.
- Penguatan Dolar AS dan KomoÂditas emas diperdagangkan dalam doÂlar AS, dan itu bukan kabar bagus unÂtuk sekarang ini. Semakin tinggi dolar AS, semakin rendah harga emas.
- Naiknya Suku Bunga The Fed Apalagi dengan rencana The Fed naiÂkkan suku bunga. Investor akan menÂcari instrumen investasi yang memÂberikan bunga tinggi, tidak seperti emas yang kenaikannya fluktuatif.
Kenaikan suku bunga ini memang baru rencana (yang terus-menerus dihembuskan The Fed), tapi dolar AS sudah melambung tinggi terhadap banyak mata uang dunia.
(Yuska Apitya/dtkf)