Harga berbagai sembako di Jabodetabek mulai turun. Harga daging, telur dan sayur-sayuran bperlahan mulai normal. Ini dikarenakan musim panen sudah tiba. Harga daging sapi segar lokal di pasar Bogor dijual Rp 120.000/kg. Sedangkan harga daging sapi beku dijual lebih murah, yaitu Rp 89.000/kg.
Salah satu penjual daging sapi lokal di pasar Bogor, Yusuf mengatakan, harga daging sapi segar lokal dijual Rp 120.000/kg. Pedagang lainnya bernama Daud juga menjual daging sapi segar dengan harga yang sama. Dia mengatakan, harga daging sapi segar sedang tinggi karena dagingnya sulit didapat.
“Lagi tinggi Rp 120.000, biasanya Rp 110.000, dari sana pemotongannya sudah tinggi, barangnya jarang,” kata Daud, kemarin.
Sementara itu, para pedagang tidak menjual daging beku dan kerbau karena jarang ada yang membeli. Daging sapi beku tidak diminati karena masih mengandung banyak lemak. “Daging beku itu jarang, lebih banyak yang nanya langsung bersih, lebih baik mahal tapi berkualitas. Kurang ada yang beli daging kerbau,” ujar Daud.
Tak hanya daging, harga cabai dan bawang merah juga turun. Hal itu karena cabai dan bawang sedang panen.
Salah satu pedagang di Pasar Bogor mengatakan, cabai merah keriting dan cabai merah besar dijual Rp 30.000/kg, turun dari sebelumnya yang dijual Rp 60.000/kg. Sedangkan cabai rawit merah dijual Rp 25.000/kg.
“Harga cabai lagi turun karena ada panen. Lalu sedang sepi pengepakan pengiriman ke Sumatera karena orang Sumatera kan suka makan pedas tapi ini sedang sedikit pengepakan jadi harganya murah,” kata pedagang cabai Tono (45), Minggu (25/9/2016).
Sementara harga cabai hijau keriting dipatok Rp 20.000/kg. Sedangkan cabai hijau besar dijual Rp 15.000/kg.
Petani bawang juga sedang panen sehingga harga bawang merah dan putih turun. Harga bawang merah dijual Rp 30.000/kg, ini lebih murah dari sebelumnya dijual sekitar Rp 40.000-Rp 50.000/kg. Sementara itu bawang putih dijual Rp 35.000/kg.
“Harga bawang standar Rp 30.000/kg sebelumnya lebih tinggi sekarang karena sedang panen,” kata Tono.
Sementara daging ayam segar dijual di lapak pedagang Pasar Bogor sekitar Rp 30.000/kg, naik Rp 5.000/kg dari sebelumnya dijual Rp 25.000/kg. “Harganya Rp 30.000/kg, nanti yang satu ekor ditimbang, ada berapa kilo,” kata pedagang daging ayam, Gyan, Minggu (25/9/2016).
Menurut Gyan, harga daging ayam saat ini lebih tinggi dari biasanya sekitar Rp 25.000/kg. Hal itu karena stok yang didapat sedikit. “Stok barang dari sana (peternakan) lagi kurang, kalau pasarannya lagi sepi,” ujar Gyan.
Salah satu pedagang, Yani mengatakan, harga telur beberapa waktu ini cenderung menurun dari beberapa waktu lalu yang sempat mencapai Rp 24.000/kg. “Kalau dulu pernah sampai Rp 24.000/kg, kemarin dijual Rp 20.000, sekarang bisa di kisaran Rp 20.000-21.000/kg,” kata Yani, Minggu, (25/9/2016).
Saat ini, pasaran telur sedang sepi karena itu dijual Rp 20.000/kg. Hal itu karena stok telur harus dihabiskan karena tidak bisa disimpan dalam waktu yang lama. “Kalau telur lagi sepi gini jual murah, kalau ternak banyak kan mesti dijualnggak bisa disimpan-simpan paling seminggu nggak bisa dijual lama,” ujar Yani.
Biasanya telur bertahan sekitar satu minggu. Sementara setiap kali pengiriman dari peternakan 30 peti telur. Sementara itu, harga beras cenderung stabil. Per liter beras ada yang dijual dalam range Rp 8.000, Rp 8.500, Rp 9.000, Rp 13.000, hingga Rp 15.000. “Yang paling bagus dijual Rp 15.000 pandan wangi. Harga beras standar saja, kalau dulu nggak pernah ada yang jual Rp 8.000 sekarang ada,” kata Yani.
Sekretaris Disperindag, Ari sarsono Budi Rahardjo, mengatakan, pun mengalami penurunan, sembako harus dipantau serius. “Ini efek biasa tahunan. Tapi, kami tetap meminta PD Pasar Pakuan Jaya memantau detil perkembangan harga ini. Operasi pasar tetap harus dilakukan untuk memastikan harga dasar satuan,†kata dia, kemarin.(*)
