BOGOR TODAY – Konsultan properti Cushman & Wakefield mengemukakan fenomena harga tanah di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi ( Jabodetabek) terus mengalami peningkatan sehingga merupakan aspek yang perlu diperhatikan.

“Rata-rata harga tanah di Ja­bodetabek diperkirakan dapat meningkat menjadi Rp 9,7 juta per meter pada akhir tahun 2015 dan diproyeksikan dapat mencapai Rp 11,7 juta per me­ter di tahun 2016,” kata Head of Research Cushman & Wakefield Indonesia Arief Rahardjo dalam keterangan tertulis, kemarin.

Menurut dia, adanya ren­cana pengembangan infra­struktur, seperti rencana jalan tol dan LRT, tentunya juga akan meningkatkan harga tanah dengan cukup pesat.

BACA JUGA :  Pemkab Bogor Raih Penghargaan Terbaik Pertama Standar Pelayanan Minimal (SPM) Awards Tahun 2024 Tingkat Nasional

Sebelumnya, lembaga In­donesia Property Watch (IPW) menyatakan pasar properti yang sedang melesu pada saat ini diperkirakan bakal bang­kit kembali pada tahun 2016 mendatang terutama di sejum­lah daerah di luar pulau Jawa. “Dengan melihat perkemban­gan pertumbuhan ekonomi dan rencana infrastruktur serta indikasi di lapangan, maka terdapat beberapa kota yang berpotensi untuk dapat men­jadi pelopor kebangkitan pasca melambatnya siklus properti saat ini,” kata Direktur Ekseku­tif IPW Ali Tranghanda.

Menurut dia, sejumlah kota yang berpotensi menjadi pelo­por kebangkitan sektor prop­erti di Tanah Air antara lain di Medan, Batam, Palembang, Makassar, Balikpapan, Sa­marinda, dan Manado.

BACA JUGA :  Kecelakaan Maut, Pelajar SMA di Brebes Tewas usai Terlindas Dump Truk

Ia juga berpendapat bah­wa melihat indikator wilayah yang ada di kota-kota besar di Indonesia, beberapa kota di wilayah Indonesia bagian Timur menunjukkan laju per­tumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan dengan laju per­tumbuhan secara nasional.

Meskipun masih dalam ta­hap perlambatan, lanjutnya, namun dengan adanya pem­bangunan infrastruktur khusus di luar Jawa dan Indonesia ba­gian Timur, pasar properti di­perkirakan akan turut bergerak naik. Segmen menengah sam­pai bawah diperkirakan akan menjadi awal bergeraknya pen­jualan perumahan secara nasi­onal. “Hal ini seiring apa yang dikatakan Jokowi untuk meng­gali seluruh potensi di Indone­sia Timur dengan membangun infrastruktur,” tandasnya.

(Yuska Apitya/*)

============================================================
============================================================
============================================================