JOSE Mourinho tak terima sepenuhnya kekalahanChelsea dari Manchester City. Â Manajer asal Portugal itu menilai The Blues sudahmain bagus di babak kedua dan hasil pertandingan disebutnya palsu
Oleh : ADILLA PRASETYO WIBOWO
[email protected]
Chelsea langsung berada di bawah tekanan City ketika peluit laga di Etihad Stadium, Minggu (16/8/2015) malam WIB, berbunyi. Bahkan gawang merÂeka nyaris bobol sebelum detik ke-30 andaikan Asmir Begovic tak menepis tembakan Sergio Aguero.
Dua peluang City lewat Aguero kembali hadir di menit ke-15 dan ke-17, dimana Begovic lagi-lagi menyelamatÂkan gawang Chelsea dari kebobolan. Sayangnya pada menit ke-32 Begovic tak mampu menghadang tembakan Aguero yang bikin Chelsea tertinggal 0-1 di babak pertama.
Masuk di babak kedua permainan Chelsea dapat dikatakan membaik, mereka mampu menekan City meski tak ada peluang berbahaya yang dicipÂtakan oleh lini serangnya. Bahkan peluÂang on target pertama baru didapat di menit ke-70 lewat Eden Hazard yang tembakannya berhasil diredam Joe Hart.
Sedang mengejar ketertinggalan, gawang Chelsea kembali bobol di 10 menit terakhir pertandingan, lewat gol-gol Vincent Kompany dan FernandÂinho. Chelsea harus menerima kekalaÂhan tiga gol tanpa balas dari runner-up musim lalu.
“Ini hasil palsu. Kami bermain lebih baik di babak kedua. Apa yang mereka lakukan di babak pertama, kami lakuÂkan di babak kedua. Kami mendominaÂsi dan ketika mereka merasa dalam anÂcaman, dan mereka tertekan, mereka mengganti Aguero serta Sterling, mereÂka coba kembali mengontrol pertandinÂgan tepat di saat mereka mencetak gol kedua. Bagi saya, hasil ini benar-benar palsu,†ujar Mourinho seperti dikutip BBC.
Soccernet mencatat Chelsea meÂmang dominan dalam penguasaan bola yakni 59:41. Namun dalam hal memÂbuat peluang, mereka hanya bikin 10 dengan tiga on target sementara City punya 18 dengan 8 tepat sasaran.
“Kiper mereka tampil bagus dan kami tidak bisa bikin gol. Mereka hanya mengandalkan bola-bola panjang dan kami bahkan mampu mengatasinya. Kami sama sekali tidak tertekan di baÂbak kedua, sebaliknya masalah ada pada mereka,†ujarnya
Hanya dapat satu poin dari dua laga awalnya, start terburuk Chelsea sejak 1998/1999 ini menempatkan juara berÂtahan Premier League itu di posisi ke- 16. “Sepuluh detik setelah laga dimulai, Aguero ada di belakang barisan pertahÂanan saya. Kami memulai dengan buÂruk,†demikian Mourinho.
Momen Langka
Ada momen langka pada pertandÂingan lanjutan Premier League antara Manchester City dan Chelsea. Dalam laga itu, kapten Chelsea, John Terry, untuk kali pertama diganti pada era kepelatihan Jose Mourinho di ChelÂsea.
Terry sebenarnya main sejak meÂnit pertama. Terry dipasang sebagai duet dengan Gary Cahill di jantung pertahanan Chelsea. Dua bek lain adalah Branislav Ivanovic dan Cesar Azpilicueta.
Namun, pada babak pertama, Terry dan kawan-kawan tak mampu menjaga Sergio Aguero yang sukses mencetak gol pembuka bagi City. Sepanjang babak pertama laga terseÂbut, Aguero nyaris mencetak empat gol untuk City andai beberapa peluÂangnya tidak digagalkan aksi gemilang Asmir Begovic.
Terry secara mengejutkan ditarÂik keluar saat babak kedua dimulai. Mourinho memutuskan menggantikan Terry dengan bek muda asal Perancis, Kurt Zouma.
Tanpa Terry, lini belakang ChelÂsea tak kunjung bermain baik, bahkan lebih buruk jika dilihat dari jumlah gol. Terbukti, Manchester City berhasil meÂnambah dua gol tambahan pada babak kedua melalui Vincent Kompany dan Fernandinho untuk menggenapi keÂmenangan menjadi 3-0.
Keputusan Mourinho menarik keÂluar Terry merupakan keputusan kali pertama, khusus untuk ajang Premier League. Selama menjalani 177 perÂtandingan Premier League sebagai peÂmain inti di bawah asuhan Mourinho, Terry belum sekali pun diganti peÂmain lain.
Namun, Terry pernah sekali tidak menyelesaikan laga selama 90 menit sebagai pemain inti. Pada 5 November 2006, Terry mendapat kartu merah akibat melanggar pemain Tottenham Hotspur, Pascal Chimbonda.