boling1-(3)Bila terserang penyakit, kebanyakan masyarakat Indonesia lebih memilih obat-obatan kimia untuk mengembalikan tubuh ke kondisi optimal. Memang efek dari obat tersebut akan dirasakan secara langsung. Tapi bila dilihat efek samping jangka panjang, maka ada baiknya mengurangi penggunaan obat kimia. Caranya dengan beralih ke produk-produk herbal alami.

Oleh : Muhammad Rizal Oktavian
[email protected]

Febriyanti Wulandari, yang akrab dipanggil Febri, adalah salah satu penggerak bisnis herbal alami di Indonesia. Dia sudah bergerak di bidang herbal sejak 2008 yang lalu. Awalnya dia memfokuskan diri untuk produk-produk kosmetik herbal.

Lalu, pada tahun 2010 dia mulai merambah herbal alami untuk dikon­sumsi sebagai perawatan kesehatan. “Saya ingin mengajak masyarakat Indo­nesia beralih menggunakan obat-obatan herbal, dari pada obat-obat kimia yang banyak di pasaran saat ini,” kata Febri, Direktur PT Pesona Mahameru, kepada Bogor Today, Kamis (10/12/2015).

Tempat usaha Febri terletak di Plaza Amsterdam B/56, Sentul City, Kabupat­en Bogor. Produk-produk yang dipasar­kan Febri berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Dikemas dalam berbagai bentuk dan sampai merambah pasar luar negeri. “Saya juga mengekspor ke beberapa negara seperti Muldova dan Turki. Dan sekarang sedang berusaha masuk pasar Korea dan juga Kamboja,” tutur alumnus Fakultas Farmasi Univer­sitas Pancasila ini.

Febri menjual berbagai produk olahan herbal alami yang sudah tentu berkhasiat untuk kesehatan badan. Febri juga melakukan modifikasi agar produk herbalnya dapat dinikmati oleh semua umur. “Ada berbagai macam je­nis, misalnya jahe, manjakani yang baik untuk para wanita, kunyit atau kurku­ma, pegagan yang dikombinasikan den­gan coklat sehingga anak-anak suka den­gan rasanya, dan lain lain,” kata Febri.

Dalam sebulannya, Febri mam­pu mengekspor sampai 2.000 botol produk minuman herbal. Dan untuk pasar lokal, Febri dapat menjual sampai 500 botol. Belum lagi ditambah dengan produk olahan herbal yang lainnya. “Untuk pasar lokal lebih sedikit karena, belum begitu banyak masyarakat yang sadar akan potensi herbal untuk kes­ehatan. Memang produk herbal tidak akan menimbulkan efek secara lang­sung, tapi bila dikonsumsi secara rutin maka akan sangat bagus untuk kesehat­an kita,” wanita berusia 44 tahun ini.

Menjadi Entrepreneur Herbal

Febri juga berharap semakin banyak masyarakat Indonesia yang bergerak di bisnis produk olahan herbal. “Herbal ini memiliki potensi yang besar di Indone­sia. Tanah yang subur dan bagus untuk menanam herbal, dan tidak terlalu sulit untuk mengolahnya. Misalnya antanan, tanaman ini sudah bisa dipanen setelah berumur 3 minggu,” tutur Febri.

Antanan ini berkhasiat sebagai obat anti pikun bila diminum secara rutin dimulai dari sekarang. “Antanan bergu­na sebagai antioxidan yang dapat men­gobati penyakit-penyakit ringan, dan dapat meningkatkan daya ingat kita. Antanan juga dapat digunakan untuk pengobatan anak-anak berkebutuhan khusus,” jelas Febri.

Produk herbal yang dijual oleh Febri sudah melalui serangkaian uji labora­torium dan juga uji klinis, “Saya juga melakukan riset tentang herbal ini den­gan beberapa rekan saya. Jadi semuan­ya sudah terjamin aman,” kata Febri. “Mengkonsumsi olahan herbal seperti berinvestasi yang manfaatnya akan kita rasakan di kemudian hari,” lanjut Febri.

Dalam proses penjualannya, Febri mengaku menjualnya melalui agen-agen rekannya yang berada di luar negeri. Dalam setiap produknya, Febri selalu mengedepankan soal kuali­tas dan juga manfaatnya bagi tubuh. “Soal kualitas tidak perlu diragukan, se­lain melakukan riset, saya juga dibantu oleh tenaga-tenaga profesional di bi­dang farmasi,” kata Febriyanti.

============================================================
============================================================
============================================================