MULUTMU adalah harimaumu. Itulah unÂgkapan yang berlaku di masyarakat, sebuah ungkapan yang menunÂjukkan betapa besar akibat yang ditimbulÂkan dari suatu ucapan. Seseorang bisa celaka akibat ucapannya sendÂiri.Terkadang karena asyiknyamengucapkan atau mengatakan sesÂuat tanpa kontrol dan sikap mawas diri, sesÂeorang bisa terpeleset pada perkataan yang yang menimbulkan fitnah buat dirinya maupun orang lain.
Dalam sebuah hadis diriwayatkan bahwa ada seorang sahabat yang berÂnama Uqbah bin Amir, bertanya kepada Rasulullah, ia berkata: “Ya Rasulullah, apakah keselamatan itu?†Jawab RasuÂlullah, “Tahan lidahmu, lapangkanlah rumahmu, dan menangislah terhadap kesalahanmu.†(HR. Tirmidzi)
Oleh sebab itu, kita harus pandai menjaga lisan dan perkataan jangan sampai menimbulkan fitnah yang meruÂgikan diri kita dan siapa pun. Karena perbuatan menjaga lisan dan selalu berÂkata yang baik adalah termasuk salah satu tanda kesempurnaan iman. RasuÂlullah bersabda: ‘Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendakÂlah berkata yang baik atau diam.’(HR. Bukhari-Muslim)
Sebagai muslim, kita pun meÂnyadari bahwa seluruh perbuatan dan perkataan kita kelak akan dipertangÂgungjawabkan di hari kiamat. Tidak ada satupun perkataan yang luput dari perÂtanggungjawaban di hadapan Allah swt. Allah swt berfirman : ‘Pada hari ketika lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap yang dahulu mereka kerjakan.’ (QS. An-Nur:23)