Anak yang gemuk seringkali terlihat menggemaskan dan menyenangkan. Meskipun demikian anda jangan senang dulu, apabila anak terlalu gemuk atau obesitas malah akan membuat kondisi anak mudah terserang penyakit.
Oleh : RIFKY SETIADI
Email: [email protected]
Obesitas adalah kelebiÂhan berat badan sebagai akibat dari penÂimbunan lemak tubuh yang berlebihan, yang terjadi ketika konsumsi kalori lebih banyak dari yang diperlukan tubuh. Obesitas meliputi beberapa faktor seperti genetik, psikis, dan lingkunÂgan seperti perilaku gaya hidup terÂhadap makanan, misalnya apa yang dimakan, berapa kali sehari dia makan, serta apa saja aktivitasnya.
Obesitas kini menjadi masalah yang perlu diwaspadai, tidak hanya bagi orang dewasa tapi juga bagi anak dan remaja. Sebab, konsekueÂnsi dari peningkatan berat badan akan berdampak pada hal lain seperti intoleransi glukosa, dan hipertensi. Berdasarkan data dari New England Journal of Medicine tahun 2010: obeÂsitas, intoleransi glukosa, dan hiperÂtensi pada anak akan menyebabkan kematian usia dini di masa menÂdatang (di bawah 55 tahun).
Konsensus Pengendalian dan Pencegahan Diabetes Mellitus tipe 2 di Indonesia tahun 2011 menyeÂbutkan, intoleransi glukosa adalah penyebab yang mendahului timbulÂnya penyakit diabetes. Intoleransi glukosa diperkenalkan pertama kali pada tahun 2002 oleh DepartÂment of Health and Human Services (DHHS), dan The American DiabeÂtes Association (ADA). Setiap tahun, 4-9 persen orang dengan intoleransi glukosa akan menjadi diabetes. Pengidap intoleransi glukosa juga mempunyai risiko timbulnya gangÂguan kardiovaskular sebesar satu setengah kali lebih tinggi dibanding orang normal.
Pada anak yang mengalami obesitas tidak akan kesulitan soal makan, dia akan terus nafsu makan sehingga sulit mengontrol rasa lapar di dalam dirinya. Pola makan yang berlebihan dan pilihan makanan yang tidak tepat akan meÂningkatkan resiko obesitas. Untuk itu, orang tua disarankan menjaga asupan nutrisi anak, terutama di masa-masa liburan sekolah. Sebab, obesitas seringkali disebabkan oleh asupan makanan anak yang tidak terkontrol, terutama makanan cepat saji dan tinggi lemak.
Beberapa makanan yang banyak mengandung karbohidrat dan lemak akan membahayakan seperti coklat dan permen, minuman dan makanan yang mengandung gula, junk food, kue, coklat dan juga jeÂnis makanan yang mengandung kacang-kacangan dan keju berlebihan. Bagi orang tua yang memiliki anak dengan berat badan berlebih atau obesitas maka disarankan unÂtuk mengetahui efek negatif yang mungkin terjadi pada anak. Selain akan membuat anak anda kesulitan dalam beraktivitas, obesitas akan menimbulkan beberapa masalah.
Jangan memaksakan si anak untuk melakukan diet ketat unÂtuk mengurangi berat badanÂnya, karena hal ini dapat mengakibatkan pertumÂbuhan dan kesehatan anak terganggu. SeÂbagai orang tua suÂdah semestinya kita menelitinya kemÂbali hal-hal yang dapat memicu munculnya obeÂsitas pada usia dini. Sebaiknya, usahakan anak untuk selalu aktif bergerak, batasi kegiatan terlalu lama. Karena dengan banyak aktifiÂtas fisik yang diÂlakukan si anak membantu memÂbakar lebih banÂyak energi yang ada dalam tubuh. Perkenalkan dan berikan pengerÂtian kepada si anak tentang makanan yang sehat.
Kelebihan berat badan yang dialami oleh anak juga dapat disebabkan karena faktor keturunan. ReÂsiko obesitas pada anak akan lebih tinggi dialami oleh anak dari orang tua yang mengalami obesitas. Untuk mencegah obesitas faktor ini juga harus disikapi dengan keseimÂbangan antara kalori yang masuk dan yang dikeluarkan. Jika makanÂnya banyak tapi aktivitas olahraga juga tinggi, maka akan seimbang. SeÂbaliknya jika konsumsinya banyak, tapi tidak ada pengeÂluaran (expendiÂture), kelebihan energinya akan disimpan jadi lemak. (*)