Virus MERS kembali merebak belakangan ini, hingga Menteri Kesehatan Nila F Moeloek mengimbau WNI yang bepergian ke luar negeri untuk waspada. Namun tahukah Anda mencegah penyebaran virus mematikan ini cukup mudah, yakni dengan rajin mencuci tangan dengan sabun
Oleh : LATIFA FITRIA
[email protected]
Belum lama ini, MenÂteri Kesehatan Nila Moeloek mengimÂbau Warga Negara Indonesia (WNI) yang berpergian atau berakÂtivitas ke Korea Selatan dan Arab Saudi, untuk mewaspaÂdai virus korona penyebab Mers (middle east respiratory syndrome). Meski sampai saat ini belum ada WNI yang terÂtular virus Mers, pemerintah akan tetap terus melakukan pemantauan.
Salah satu Pengamat KeÂsehatan, Drh Imron Suandy MVPH mengatakan belum ada pembatasan bepergian ke negara endemik MERS. NaÂmun, lanjutnya, ada sejumlah anjuran bagi masyarakat yang akan bepergian ke Korea SeÂlatan atau Arab Saudi.
“Yang perlu diperhatikan adalah rajin mencuci tangan pakai sabun, menghindari rumah sakit yang menangani MERS, selalu menggunakan masker saat bepergian, hindari kontak dengan Unta dimana virus Mers berasal dari hewan tersebut,†urai Kepala Seksi Pengujian Produk Hewan Kantor Direktorat Jendral PeÂternakan dan Kesehatan HeÂwan Kementerian Pertanian Indonesia, Drh Imron Suandy MVPH.
Imron melihat, penularan Mers yang terjadi satu buÂlan terakhir di Korea Selatan lebih menyebar dibandingkan kasus-kasus yang terjadi sebeÂlumnya di Arab Saudi. MenuÂrutnya, gejala penularan Mers kali ini superspreade, satu orang bisa menularkan penyaÂkit kepada puluhan orang lain.
Ia meminta kepada, agar selama WNI berada di Korea Selatan untuk membatasi konÂtak dengan mereka yang terÂkena gangguan pernapasan, seperti Influenza, dan memÂbatasi kunjungan ke klinik atau rumah sakit yang menangani MERS.
“Apabila 14 hari sesudah kembali ke Indonesia ada keluÂhan batuk, pilek, panas dan keÂluhan pernapasan lain, maka segera menghubungi petugas kesehatan dan bias juga samÂpaikan riwayat kunjungan ke Korea Selatan,†himbaunya.
Hingga pekan kemarin, pemerintah Korea Selatan mencatat 169 orang terkena MERS. 25 orang di antaranya meninggal dunia. PemerinÂtah membatasi kunjungan di 24 rumah sakit yang sempat merawat pasien MERS. BeberÂapa rumah sakit sempat dituÂtup sementara. (*)