MAKKAH, TODAY — Bencana kebakaran kembali melanda penginapan jamaah haji di Makkah, Arab Saudi. Sedikitnya 1.500 jamaah haji dievakuasi ketika kebakaran terjadi di hotel tempat mereka menginap pada Senin (21/9/2015) pagi waktu setempat. Musibah ini menambah daftar panjang insiden yang ter­jadi di Makkah pada musim haji tahun ini. Dilansir Saudi Gazette, Direktur Departe­men Informasi dan Juru Bicara Pertahanan Sipil Kolonel Abdullah Al-Orabi Al-Harthy menyatakan, kebakaran ini menyebabkan empat jamaah haji asal Yaman menderita luka ringan.

Harthy mengatakan laporan insiden ke­bakaran di lantai 11 dan 15 diterima petugas pertahanan sipil sekitar pukul 2.45 pagi.

Menerima laporan tersebut, Tim Per­tahanan Sipil bergegas ke lokasi kejadian dan mengevakuasi para jemaah haji yang terjebak dan memadamkan api.

Harthy memaparkan bahwa kebakaran itu disebabkan oleh arus pendek listrik. Ses­aat setelah Tim Pertahanan Sipil berhasil memadamkan api, para jamaah haji dapat kembali menempati hotel.

Ditanya soal kemungkinan jamaah haji asal Indonesia berada di hotel tersebut, Di­rektur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri RI Lalu Muhamad Iqbal mengatakan, kebakaran bukan di asrama WNI. “Kalau enggak terkait WNI, perwakilan enggak akan lapor ke saya,” kata dia, Selasa (22/9/2015).

BACA JUGA :  Resep Membuat Botok Ayam untuk Menu Sahur dan Berbuka, Dijamin Lezat Bikin Nagih

Sementara itu, Menteri Kesehatan Saudi Khalid Al-Falih telah menyediakan fasilitas kesehatan di Arafah, untuk me­mastikan kelancaran prosesi wukuf. Falih memperkirakan sekitar 25 ribu staf De­partemen Kesehatan dari berbagai daerah di Saudi siap menangani jamaah jika ada keluhan sakit.

Departemen Kesehatan Saudi mengim­bau agar para jamaah selalu menjaga ke­sehatan dan keselamatan saat melakukan ibadah haji, agar terhindar dari penyakit menular. Para jamaah diimbau untuk me­makai masker wajah, selalu mencuci tangan dengan air dan sabun serta menggunakan tisu bersih ketika bersin atau batu.

Depkes Saudi juga mengimbau para ja­maah menghindari air es atau air dingin, dan terkena paparan pendingin ruangan ketika tubuh masih berkeringat.

Tercatat, sekitar 39 persen dari semua pasien yang dilarikan ke rumah sakit selama haji menderita pneumonia. Penyakit ini juga dinilai sebagai penyakit utama di kalangan jamaah.

“Setidaknya sepertiga dari seluruh ja­maah beresiko menderita penyakit itu, baik karena usia lanjut atau kondisi medis yang sudah ada sebelumnya. Jamaah haji yang berisiko tinggi sebaiknya diberikan vaksina­si,” kata Dr Nezar Bahabri, Direktur Komuni­tas Mirkobiologi Medis dan Penyakit Menu­lar Saudi dan Konsultan Penyakit Menular di Rumah Sakit Soliman Al-Fakeeh.

BACA JUGA :  Majalengka Diguncang Gempa Terkini M3,1, Terasa di Bandung Barat hingga Sumedang

Sebelumnya, kebakaran juga terjadi di hotel Sakaf al Barakah, di wilayah al Aziziyah, Mekkah pada Kamis (17/9/2015) dini hari, menyebabkan lebih dari 1.000 ja­maah harus dievakuasi.

Menurut Konsulat Jenderal RI di Mek­kah, Dharmakirty Syailendra, insiden itu terjadi akibat kelalaian jemaah haji asal Solo yang menanak nasi dengan rice cooker di kamar hotelnya, lalu ditinggal ke Masjidil Haram. Dharma mengatakan dua orang je­maah asal Solo tersebut kemudian dirawat karena karena menghirup asap.

Ibadah haji juga diwarnai oleh insiden jatuhnya crane di Masjidil Haram pada Ju­mat (11/9/2015), yang menewaskan ratu­san orang, termasuk jemaah Indonesia dan melukai ratusan orang lainnya.

Kontraktor utama proses perluasan Masjidil Haram, Saudi Binladin Group diduga ikut bertanggung jawab atas insiden terse­but. Pemerintah Saudi telah menjatuhkan sejumlah sanksi kepada perusahaan yang didirikan oleh ayah Osama Bin Laden itu.

Sementara itu, Kepala sub-bagian Infor­masi Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Sis­kohat) Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama, Affan Rangkuti menyatakan sebanyak sembilan orang WNI yang terluka akibat insiden akan diwuku­fkan di Rumah Sakit Arafah. “Kesembilannya menjalani perawatan di rumah sakit,” kata dia, Selasa(22/9/2015).

(Yuska Apitya Aji)

============================================================
============================================================
============================================================