Pembiayaan perumahan pada 2016 akan jauh lebih bagus dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini dikarenakan Program Sejuta Rumah masuk dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sudah mengajukan pagu indikatif untuk pembiayaan hunian murah pada 2016 ke Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sebesar Rp9,3 triliun.
Oleh : Apriyadi Hidayat
[email protected]
Menteri PUPR, BaÂsuki Hadimuljono, mengungkapkan Skim Kredit KepeÂmilikan Rumah melalui FasiliÂtas Likuiditas Pembiayaan PeÂrumahan (KPR FLPP) dan skim subsidi selisih bunga (SSB) rencananya akan diterapkan Kementerian PUPR pada 2016. Dari alokasi anggaran sebesar Rp9,3 triliun melalui skim KPR FLPP ini, kata Basuki, dapat membangun perumahan unÂtuk Masyarakat BerpenghasiÂlan Rendah (MBR) sebesar 100 ribu unit.
“Dengan anggaran peÂnyediaan rumah sebesar Rp9.3 triliun untuk KPR FLPP, Kementerian PUPR juga memiliki anggaran beÂlanja operasi pemeliharaan sebesat Rp14 triliun,†ujar Basuki.
PT PP Properi Tbk, pengemÂbang Gunung Putri Square, tetap optimistis bahwa pemasaÂran apartemen tahap II akan tetap disambut pasar. “Sukses pemasaran tahap I, yakni TowÂer Pinus, membuat kami yakin pemasaran tower kedua, yakni Tower Palem di proyek Gunung Putri Square (GPS), akhir AgusÂtus ini, akan tetap sukses,†kata Ian Oktaviandi, Project ManÂager Gunung Putri Square, di Bogor, Jumat (14/8)/2015.
Dikatakan, peresmian apartemen subsidi ini akan dilakukan Menteri PekerÂjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono, Kamis (20/8/2015) mendatang. “Proyek ini mendukung proÂgram hunian murah olehpeÂmerintah. Gunung Putri Square merupakan rumah susun sederÂhana milik (Rusunami) berkonÂsep apartemen,†jelasnya.
Rusunami dua menara itu, berdiri di atas lahan 2,1 hekÂtare. Setiap menara setinggi 30 lantai dengan total 1.736 unit hunian tipe studio, 21 m² dan 24 m². Tower Pinus seÂbanyak 896 unit sudah sold out. Sementara Tower Palem memiliki 840 unit. “Unit di Tower Pinus sudah sold out Juni lalu, sedangkan unit di Tower Palem baru akan kami pasarkan akhir bulan ini,†papar Ian.
Harga perdana unit aparteÂmen itu September 2014, Rp 158 juta untuk tipe 21. “Kini harganya Rp 198 juta. Untuk Tower Palem, harganya Rp 200 jutaan. Namun, kami tetap berÂpedoman pada harga FLPP di kawasan Bogor, yakni Rp 8,6 juta/m2,†imbuhnya.
Dari profil pembeli diketaÂhui, 50% pembeli Tower Pinus adalah end-user yang bekerja di sekitar Gunung Putri dan mengÂgunakan fasilitas KPA subsidi. Sementara sisanya merupakan investor asal Jakarta dan enam perusahaan yang beroperasi di bilangan Gunung Putri.
Untuk Tower Palem, PT PP Properti menargetkan konsumen dari kalangan masyarakat berpenghasilan rendah, yakni sebesar 80%. “Sasaran itu diupayakan untuk mendukung Program Sejuta Rumah yang dijalankan pemerÂintah,†kata Ian.
Dikembangkan dengan konÂsep one stop living, GPS dilengÂkapi dengan ruang ritel yang bakal mencukupi kebutuhan para penghuni. Masing-masing tower memiliki kios di lantai satu dan dua. Di samping itu, GPS juga memiliki 28 unit Ruko dan pasar segar.
Di area yang sama juga akan dipasarkan ruko dan dilenhkapi pasar tradisional yang modern.
Pembangunan Tower Pinus telah mencapai upper baseÂment. Diharapkan, menara yang menelan investasi Rp 160 miliar ini akan rampung pada akhir 2016.
Tower Palem akan dibangun pada kuartal pertama 2016. SeÂmentara keseluruhan proyek diprediksi selesai pada 2019.
(OKZ/SP/Apri)