PAKAR Sosiologi Agama Dr Ahmad Imam Mawardi merilis hasil peneliÂtiannya di empat kabupaten di Pulau Madura. Hasilnya cukup mengejutkan karena berbeda dengan julukan masyarakat Madura seÂbagai pulau dengan jumlah pernikahan dini paling tinggi dan jumlah keluarga besar sangat banyak.
Ternyata, pernikahan usia dini tak seperti yang diduga alias sangat sedikit terjadi. Kebanyakan santri dan pemuda Madura kini memilih nikah di usia 17-25 tahun. Tentang jumlah anak, anak muda dan santri Madura menganggap yang ideal 3-4 anak. Padahal orang para orang tua dan pemuka agama memandang yang ideal 7 anak.
Seorang santri salaf ditanya peneliti soal dari mana dia tahu ikhwal KB (Keluarga BeÂrencana), dengan lantang menjawab, “Dari genting, Pak.†Peneliti bertanya, apa maksud jawaban santri itu? “Saya baca tulisan KB di genting rumah warga,’’ jawab si santri. RuÂpanya di Madura hampir semua rumah genÂtengnya menjadi media iklan KB.