SANITASI lingkungan sangat dibutuhkan untuk membuat manusia hidup sehat. Sanitasi itu sangat berkaitan dengan kebersihan lingkungan dan Imannya manusia. Kita yakin kebersihan menentukan kadar imannya seseorang. Seseorang yang beriman pastinya memperhatikan kebersihan lingkungan karena kebersihan itulah pangkalnya manusia yang beriman.
Oleh: BAHAGIA, SP., MSC. S3
IPB. Penulis, Peneliti, dan Dosen tetap Universitas Ibn Khaldun Bogor
Kesehatan dan lingÂÂkungan menjadi dua bagian yang harus diperhatikan. BanÂÂyaknya serangga sepÂÂerti nyamuk berpotensi sebagai iang penyakit bisa muncul berirÂÂingan dengan buruknya kualitas lingkungan hidup. Sebenarnya hutan sebagai habitat serangga seÂÂhingga jika serangga masuk ke kaÂÂwasan permukinan tentu karena adanya kerusakan hutan.
Nyamuk Dan Antisipasi Nyamuk Berlimpah
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyaÂÂkit yang disebabkan oleh virus dengue. DBD ditularkan meÂÂlalui gigitan nyamuk dari genus Aedes, terutama Aedes aegypti atau Aedes albopictus. Kedua, penyakit Kaki Gajah disebabkan oleh Filariasis yang disebabÂÂkan oleh parasit berupa cacing Filaria. Filariasis menular meÂÂlalui gigitan nyamuk yang menÂÂgandung cacing filaria dalam tubuhnya. Menurut WHO dalam Kemenkes (2014) Di dunia terÂÂdapat 1,3 miliar penduduk yang berisiko tertular penyakit kaki gajah di lebih dari 83 negara dan 60% kasus berada di Asia Tenggara. Di Indonesia, pada taÂÂhun 2014 terdapat 14.932 kasus filariasis.
Tiga jenis penyakit seperti Demam berdarah, kaki gajah, dan penyakit malaria penyebaÂÂrannya melalui nyamuk. PenyaÂÂkit malaria disebabkan Menurut BPS (2014) kasus malaria terÂÂtinggi yaitu di Papua sekitar 485 086 kasus, disusul nusa tenggaÂÂra timur 408 357 kasusu, papu barat 131 585 kasusu dan sumaÂÂtra utara 104 214 kasusu. Daerah ini termasuk daerah yang terÂÂtinggi serangan malari karena tercatat sebagai daerah yang terÂÂburuk dalam sanitasi. Menurut Kementerian kesehatan (2014) Sedangkan provinsi dengan persentase rumah tangga yang memiliki akses sanitasi layak terendah yaitu Nusa Tenggara Timur sebesar 12,77%. Malaria dibeberapa daerah lain juga maÂÂsih tampak. Propinsi Jawa barat tahun 2014 terdapat 803 kasus, terbanyak di Sukabumi sekitar 323 kasus, Kabupaten Garut 296 kasus.
Tasik Malaya sekitar 69 kaÂÂsus, Ciamis sekitar 36 Kasus, dan Bogor Kota sekitar 6 kasus. Sedangkan kota sukabumi 11 kasus. Menurut BPS (2014) peÂÂnyakit malari di Jawa Tengah sekitar 2176 penderita. SeranÂÂgan Malaria terbanyak di KabuÂÂpaten Banjar negara sekitar 407 penderita. Terjadi penurunan sebelumnya 592 penderita pada tahun 2013. Kabupaten PurÂÂworejo sekitar 717 penderita dari 540 penderita tahun 2013, Kabupaten Pati 226 penderita dan 194 penderita tahun 2013. Sementara penyakit Kaki Gajah juga masih terjadi di Indonesia. Penyakit demam berdarah, maÂÂlaria dan kaki gajah sama-msa nyamuk sebagai perantara unÂÂtuk masuk kedalam tubuh maÂÂnusia. Pada tahun 2014 jumlah penderita DBD yang dilaporkan sebanyak 100.347 kasus dengan jumlah kematian sebanyak 907 orang Dibandingkan tahun 2013 dengan kasus sebanyak 112.511.