JAKARTA TODAY – Kementerian Pertanian (Kementan) mengajukan anggaran sebesar Rp 32,9 triliun untuk mendanai program swasembada tujuh komoditas pangan pada tahun depan. Salah satu strategi swasem­bada pangan yang akan menggunakan dana tersebut adalah impor 200 ribu ekor sapi bunting.

“Tahun 2016 kita usahan untuk swasembada, jadi kita di pertanian akan menggunakan anggaran di tujuh komoditas yang ada,” kata Menteri Pertanian (Men­tan) Amran Sulaiman dalam rapat kerja dengan Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Senin (7/9/2015).

Amran menyebutkan, tujuh komoditas pangan utama yang akan menjadi objek swasembada adalah padi, jagung, kedelai, bawang, cabai, daging, dan gula.

BACA JUGA :  Polisi Tangkap Perempuan Muda di Lampung yang Curi Uang Mertua Belasan Juta Rupiah

Khusus untuk swasembada daging, Mentan me­nargetkan produksi sapi atau kerbau sebanyak 0,59 juta ton. Selain itu, Amran menyebutkan Kementan juga menargetkan produksi 0,46 juta ton potongan daging atau karkas pada tahun depan. Untuk itu, Am­ran Sulaiman menegaskan, Kementan akan mengim­por sapi betina yang tengah mengandung sebanyak 200 ribu. “Dengan mengimpor sapi yang tengah men­gandung diharapkan bisa memenuhi kebutuhan dag­ing dalam negeri untuk tahun depan,” ujar Amran.

BACA JUGA :  Tega! Kakek Bejat Perkosa Keponakan Berusia 11 Tahun di Taput

Untuk mencapai target-target tersebut, Menteri Amran mengatakan langkah-langkahyang akan di­lakukan antara lain fokus pada perluasan areal tanam, penyuluhan petani, revitalisasi gudang penyimpanan hasil panen, perbaikan sistem irigasi, serta memberi­kan subisidi benih dan pupuk kepada petani.

Selain itu, Kementan juga akan mengevaluasi setiap regulasi yang bisa menghambat akselerasi fak­tor-faktor kunci produksi, seperti irigasi, dan pupuk. “Segala macam akselerasi lah kita akan jalankan, selain melihat supply chain rantai pasokannya,” sebut Am­ran.

(Yuska Apitya/net)

============================================================
============================================================
============================================================