18249TINGGINYA peningkatan PDB dan pertumbuhan kredit konsumen di Indonesia menjadi celah untuk meningkatnya penipuan kredit

Oleh : Winda Herviana
[email protected]

Dalam laporan dari Ex­perian Asia Pacific, perusahaan jasa infor­masi, berjudul The Eco­nomics of Fraud: Mitigating Risk Amidst Fast Growth and Innova­tion disebutkan bahwa dalam skala 1-5 (5 adalah keadaan ter­parah) Indonesia merupakan neg­ara tersibuk di Asia Pasifi (den­gan skala 4.6) dalam menangani penipuan dibandingkan dengan negara-negara maju seperti Aus­tralia (skala 3) dan Selandia Baru (skala 3.1).

BACA JUGA :  Catat 2 Lokasi Pelayanan SIM Keliling di Kabupaten Bogor, Sabtu 23 Maret 2024

“Pasar-pasar yang bertumbuh cepat seperti Indonesia memi­liki risiko tinggi dalam penipuan aplikasi kredit (86 persen),” ujar laporan tersebut seperti dikutip Selasa (24/5/2016).

Sekitar 86 persen perusahaan-perusahaan jasa keuangan Indone­sia setuju bahwa penipuan aplikasi kredit bertumbuh dengan cepat.

BACA JUGA :  DPRD Kabupaten Bogor Minta Pengembang Metland segera Serahkan PSU Ke Pemda

Sementara itu, berdasarkan laporan yang sama, 2 Checkout, sebuah perusahaan yang menga­wasi penipuan dalam transaksi online menempatkan Indonesia dalam posisi terendah di indeks dunia dengan angka yang terpaut cukup jauh untuk kasus penipuan transaksi online.

============================================================
============================================================
============================================================