imam-nahrawi-poto-istimewaJAKARTA, TODAY-Menjadi tuan rumah, pemerintah Indonesia memasang target prestasi tinggi di Asian Games 2018. Sedikitnya 20 keping medali emas diharapkan bisa didulang.

Sebagai gawean bersama sejumlah kementerian, urusan prestasi menjadi ranah Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) pada Asian Games mendatang. Dan ukuran prestasi adalah pencapaian atlet dan medali.

Pada Rapat Terbatas tentang persiapan Asian Games 2018 di Istana Negara, Jakarta, Senin (24/10) malam, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani mengatakan bahwa target Indonesia adalah menembus 8 besar dan meraih 20 medali emas, dan target itu disandarkan pada Kemenpora.

“Menurut saya realistis. Toh target yang diminta bukanlah kembali seperti di tahun 1962, ketika Indonesia jadi tuan rumah dan meraih posisi runner-up. Yang diminta sekarang adalah 20 emas, yang artinya tembus 8 besar Asia,” kata Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora, Gatot S. Dewa Broto.

Disebutkan Gatot, keyakinan itu dikarenakan Kemenpora dan Satlak Prima diklaim sudah melakukan beberapa perubahan. Dua di antaranya adalah aplikasi High Performance Test secara rutin, serta keberadaan Olympic Center yang dinilai akan sangat membantu pemusatan latihan atlet cabang-cabang andalan.

BACA JUGA :  Hasil Leg Pertama Perempat Final Liga Europa, Jumat 12 April 2024

“Untuk High Performance Test, harus ada konsistensi dari Prima, di mana harus ada rapor masing-masing cabor untuk melihat perkembangannya,” ucap dia.

“Olympic center itu, meski program jangka panjang tetapi sudah bisa digunakan untuk beberapa cabang olahraga, misalnya panahan dan angkat besi juga. Memang belum sempurna tapi setidaknya Satlak Prima akan lebih enak mengontrolnya, karena Prima pun nantinya akan berkantor di sana.”

Di luar itu Kemenpora juga akan menugaskan Satlak Prima untuk lebih detail dalam memanfaatkan dana yang besar untuk mencapai target yang sesuai, serta memberlakukan mekanisme reward and punishment.

“Kami sedang melihat dana yang diberikan kepada cabor melalui Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi, Satlak Prima, dan kelembagaan lain, apakah sudah tepat sasaran atau belum. Jangan sampai cabor yang tidak berprestasi mendapat biaya besar, tapi yang berprestasi tidak mendapat dukungan dana,” kata Menpora Imam Nahrawi.

“Ke depan, setiap cabang akan kami pantau terus perkembangannya melalui pendekatan sport science karena dengan begitu akan berlaku promosi degradasi,” ucap dia.

BACA JUGA :  Ini Daftar 16 Atlet Indonesia di Olimpiade Paris 2024

Di Asian Games 1962, Indonesia mengoleksi 11 emas, 10 perak, dan 28 perunggu. Itulah prestasi terbaik kontingen “Garuda” di ajang olahraga terbesar di Asia tersebut.

Setelah momen menjadi tuan rumah, medali emas terbanyak yang pernah dikumpulkan Indonesia di sebuah Asian Games adalah delapan (8), yakni di Bangkok 1978. Dalam dua edisi terakhir, hanya empat emas yang bisa dibawa pulang ke tanah air.

Pemerintah telah menerapkan empat kesuksesan yang disasar pada Asian Games 2018, yakni secara administrasi, penyelenggaraan, ekonomi, dan prestasi. Lembaga-lembaga lain yang terlibat di antaranya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, yang mengurusi sarana dan prasarana, serta INASGOC, yang dalam hal ini adalah Komite Olimpiade Indonesia (KOI), yang mengurusi teknis penyelenggaraan.

Imam Nahrawi kemarin juga mengusulkan kepada DPR supaya anggaran untuk INASGOC dipisah dengan kementerian yang dia pimpin, agar masing-masing fokus pada yang menjadi tanggung jawabnya. (Imam/net)

============================================================
============================================================
============================================================