JAKARTA, Today — Kerja keras untuk menekan kerugian lebih besar lagi denÂgan melakukan hedging dan efisiensi, akhirnya menuai hasil yang cukup sigÂnifikan bagi PT Indosat Tbk (ISAT). PasÂalnya, sepanjang tahun lalu perseroan mengalami rugi bersih sebesar Rp1,31 triliun. Dimana rugi yang ditanggung perseroan menurun 34,76 persen dari posisi tahun sebelumnya sebesar Rp 2 triliun.
Seperti dikutip dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, (28/3/2016) meski mengalami rugi, pendapatan Indosat mengalami pertumbuhan 11,1 persen menjadi Rp 26,76 triliun per DesemÂber 2015, jika dibandingkan posisi pendapatan sebesar Rp 24,08 triliun di akhir 2014. Pendapatan selular, data tetap (MIDI) dan telepon tetap memÂberikan kontribusi yang besar masing-masing sebanyak 82 persen, 14 persen, dan 4 persen terhadap pendapatan konsolidasi perusahaan.
Beban pendapatan mengalami peningkat tipis 4,1 persen menjadi Rp 24,40 triliun di akhir 2015 bila dibandÂingkan tahun sebelumnya beban menÂcapai Rp 23,43 triliun. Beban lain-lain menjadi Rp 4,14 triliun, atau naik 59 persen dari posisi sebesar Rp 2,60 trilÂiun di 2014.
â€2015 merupakan tahun menarik yang dipenuhi berbagai tonggak perÂjalanan penting. Kami menyelesaikan roadmap goals tiga-tahun yang kami tetapkan sekaligus memasuki era 4G. Setelah itu, kita memulai tahapan baru, yang akan mengubah solusi telekomuÂnikasi tradisional menjadi solusi digiÂtal yang akan memperkaya kehidupan masyarakat seutuhnya,†ujar President Director and CEO Indosat, Alexander Rusli.
Posisi EBITDA perseroan mengalÂami peningkatan 14,4 persen menjadi Rp11,47 triliun sepanjang 2015, dari poÂsisi sebesar Rp10,03 triliun di 2014. MarÂjin EBITDA naik tipis 1,2 persen menÂjadi 42,9 persen, bila dibanding marjin EBITDA 41,7 persen di 2014. Sementara itu, total utang perseroan mengalami peningkatan 2,3 persen menjadi Rp 23,67 triliun di 2015, jika dibandingkan utang sebesar Rp23,14 triliun.
Pelanggan IndoÂsat di 2015 tercatat sebanyak 6,5 juta pelanggan dibandÂingkan 2014 karena kampanye akuisisi yang agresif setelah persepsi kualitas jaringan meningkat. Sedangkan penambahan pelanggan utamanya didominasi oleh pengguna data yang mendorong pertumbuhan trafik data 133,2 persen dibandingkan tahun sebeÂlumnya.
Total aset Indosat sepanjang 2015 mengalami kenaikan tipis 3,9 persen menjadi Rp 55,38 triliun, dari tahun seÂbelumnya Rp53,26 triliun. Posisi liabiliÂtas dan ekuitas masing-masing menjadi Rp42,12 triliun dan Rp13,26 triliun.
Sebagai informasi, tahun 2016 Indosat atau Indosat Ooredoo ingin menurunkan porsi utang dalam USD pada menjadi 20 persen dari tahun lalu sekitar 24 persen. â€Kita terus turunkan utang dalam USD. Ini sudah bagus poÂsisinya. Pernah porsi utang dalam USD itu sekitar 50 persen. Kita mau di porsi ideal yakni 20 persen,†ujar Sekretaris Perusahaan IndoÂsat Ooredoo, Harsya Denny Suryo.
Menurutnya, perseroan harus menekan porsi utang dalam USD agar tak terkena dampak fluktuasi pergerÂakan nilai rupiah. BerdasarÂkan laporan keuangan IndoÂsat kuartal III 2015, rugi kurs yang mencapai Rp2,33 triliun membuat perseroan menderita kerugian sebeÂsar Rp1,22 triliun.
(WinÂda/bisnis. com)