BOGOR, TODAYÂ – Institut PerÂtanian Bogor (IPB) berharap pemerintah menyikapi pemanÂfaatan energi terbarukan untuk pertanian. Pasalnya, pertanian berperan ganda sebagai pengÂgunaan dan penghasil energi berbentuk biomassa.
“Perlu pemanfaatan energi yang lebih baik,†ujar Guru BeÂsar Tetap Departemen Teknik Mesin dan Biosistem Fateta IPB, Armansyah Halomoan TambuÂnan, Kamis (25/2/2016).
Ia menambahkan, sebÂagai pengguna energi, analisis eksergi bidang pertanian dapat dilakukan mulai dari energetika sistem bilogik.
Tahap itu, kata dia, bisa diÂlakukan hingga penanganan setelah panen dan pengolah haÂsil pertaniannya.
“Energi sangat berperan dalam peningkatan produktiÂvitas pertanian, sedangkan peÂnyediaan energinya untuk sekÂtor pertanian masih rendah,†tutur Armansyah.
Dia menyatakan, pemerinÂtah perlu melakukan perencaÂnaan energi terbarukan untuk sektor pertanian.
Ia menambahkan, hal itu disesuaikan dengan pemaÂhaman yang sesuai dengan pengembangan energi terbaruÂkan untuk pertanian.
Armasnyah memaparkan, sistem pengembangan pemÂbekuan dengan suhu bertingkat dalam meningkatkan efektivitas penggunaan energi.
“Juga dengan mengembangÂkan sistem penyimpanan panas surya untuk diterapkan pada pengeringan,†jelas Armasnyah.
Sementara untuk konversi energi biomassa ke bentuk lain, menurutnya harus mempunyai nilai panas yang lebih tinggi.
Dia melanjutkan, itu sama halnya dengan pengurangan penggunaan katalis pada proses produksi biodiesel.
(Rishad Noviansyah)