BOGOR TODAY – Badan MeÂteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melansir, jika tahun ini pengaruh awan El Nino masih berpotensi kuat melanda Indonesia. Untuk itu, diharapkan pemerintah segera menetapkan kalender tanam dan kelender panen bagi para petani untuk meminimalisir kegagalan panen.
Guru Besar AgrometeoÂrologi dan Geofisika, Fakultas Matematika IPA Institut PertaÂnian Bogor, Yonny KoesmaryÂono mengatakan, saat ini seÂjumlah petani khususnya padi, bimbang lantaran kondisi cuaÂca saat ini tidak menentu.
“Sektor pertanian keÂmungkinan terganggu kareÂna hujan yang turun sedikit. Curah hujan yang normal hingga berada di bawah norÂmal ini, tidak mendukung untuk sektor pertanian khuÂsunya tanaman padi,†katÂanya, kemarin.
Yonny menambahkan, kondisi gangguan cuaca saat ini terjadi akibat pola angin di mana angin darat saat ini tidak kuat sehingga hujan jaÂrang turun. Pola angin baik di sisi timur dan kondisi tersebut menjadi penyebab kurang normalnya hujan di berbagai wilayah di Indonesia.
“Saat ini kondisinya hamÂpir sama dengan pancaroba. Pola angin tidak stabil dan berubah-ubah. Hal ini yang menyebabkan curah hujan berkurang. Sementara bulan Januari dan Februari tahun ini sudah memasuki pasca panen†tambahnya.
Pemerintah bekerjasama dengan Kementrian PertaÂnian, dan BMKG diharapkan dengan segera memuktakhirÂkan data cuaca untuk menenÂtukan masa kalender tanam dan kalender panen bagi petani khusunya padi. “PerÂingatan ini bentuknya harus segera mungkin dilakukan untuk meminimalisir masa gagal panen bagi petani kedeÂpannya terutama menjelang masa tanam dan panen,†tuÂtupnya.
(Yuska Apitya)