MENTERI Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuldjono memastikan program pembangunan 1 juta rumah yang digagas Presiden Joko Widodo bakal tercapai.
Oleh : Alfian Mujani
[email protected]
Perkembangan bisnis yang dinaÂmis di Jakarta sebagai ibukota negara, memerlukan kanal bisnis baru. Menurut Real Estat Indonesia (REI), Jakarta membutuhkan kawasan central busisness disÂtric (CBD) baru unÂtuk mengurai kepaÂdatan di jantung kota.
Jakarta Timur adalah lokasi yang dinilai cocok, mengingat ruang yang maÂsih memungkinkan untuk pengembangan kawasan tersebut. Secara makro, kawasan Jakarta Timur memiliki potensi besar menjadi pusat CBD baru.
KeÂberadaan area CBD di Jakarta Timur, sekaligus sebagai upaya pemerÂataan lokasi ruang ritel dan kawasan hunian terintegrasi. “Hal itu bisa dilakukan dengan mengoptimalisasi akses transÂportasi publik dan penataan peningkatan intensitas tata ruÂang di wilayah sibuk Jakarta,†kata Lukman Purnomosidhi, Ketua Kehormatan REI, di JaÂkarta, belum lama ini.
Saat ini jalan tol yang ada di Jakarta sebagian besar memiÂliki rute melingkar. Hanya satu jalan tol yang berada di tengah, yakni Tol Dalam Kota yang melintasi MT Haryono dan Gatot Subroto. Rute tol melingÂkar tersebut merupakan akses strategis yang menghubungkan Jakarta Timur dan Jakarta SeÂlatan maupun contra flow JaÂkarta dengan Bodetabek.
“Ini adalah hal yang menÂguntungkan bagi lokasi Jakarta Timur. Termasuk wilayah seÂlatan di kawasan Jakarta Timur sebagai pusat pertumbuhan properti baru di Jakarta,†tutur Lukman.
Sebelumnya pengamat properti Panangian SimanungÂkalit mengatakan, kemudahan akses yang ditimbulkan oleh kehadiran sarana infrastruktur transportasi akan membuat kawasan berkembang, baik sebagai kawasan permukiman maupun bisnis.
“Dukungan sarana infraÂstruktur transportasi akan membuat sebuah kawasan makin berkembang. Apalagi jika kawasan tersebut pada dasarnya berada di lokasi yang cukup strategis, baik untuk permukiman mauÂpun bisnis. Jadi, rencana pembangunan infrastruktur transportasi darat di beberÂapa wilayah di DKI, seperti Light Rail Transit (LRT) akan berpengaruh besar bagi perÂtumbuhan bisnis properti di Jakarta ke depannya,†kata Panangian.
Panangian menyebut wilayah selatan di kawasan Jakarta Timur yang masih masuk dalam wilayah adÂministrasi DKI Jakarta sebÂagai salah satu lokasi yang diuntungkan dengan keÂhadiran proyek infrastrukÂtur tersebut. Selain dekat dengan akses tol Jagorawi dan JORR, lokasi kawasan akan makin strategis jika proyek LRT tahap pertama Cibubur-Cawang selesai.
Karena itu, menurut dia, wilayah selatan dari kawasan Jakarta Timur ini sangat berpotensi menjadi wilayah pertumbuhan baru atau properti sunrise yang baru di Jakarta. “Apalagi wilayah tersebut selama ini belum banyak tersentuh oleh pengembangan properti besar seperti pemÂbangunan apartemen dan kawasan superblok,†kata Panangian.
(okeÂzone)