20150224640BANDUNG, TODAY– Kasus pembakaran Gedung Kejati Jawa Barat oleh Deddy Sugarda (DS), menarik perhatian Kejak­saan Agung (Kejagung). Malah Jaksa Agung Prasetyo menyor­oti sejumlah kasus yang ditan­gani Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Barat.

Jaksa Agung Prasetyo me­minta kasus pembakaran ini diusut tuntas termasuk bila ada pelaku lain di belakangnya. “Saya mau supaya perkara pembakaran itu diusut dengan tuntas siapa pelakunya dan ke­mungkinan siapa di belakang kasus itu,” kata Prasetyo di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (6/6/2016).

Prasetyo menyerahkan penyidikan perkara itu ke ke­polisian. Pihaknya juga sudah men­ghubungi Kapolda Jabar. ‘’Kita min­ta bantuan pi­hak kepoli­sian. Tadi Jampidum t e l e p o n Kapoldanya, supaya didalami dan diselesaikan dengan tun­tas,” ujarnya.

Sementara itu, sorang pria paruh baya berinisial DS (58) resmi ditetapkan sebagai ter­sangka pembakaran. Tersang­ka DS membakar kantor Kejati Jabar karena kecewa dan sakit hati dengan buruknya pen­egakan hukum di Indonesia.

BACA JUGA :  7 Manfaat Seledri Untuk Kesehatan, yang Terakhir Dicari-cari

“Saya kecewa pada para jaksa. Banyak jaksa yang korup. Sakit hati saya,” kata DS saat menjalani pemeriksaan kesehatan di Polrestabes Bandung, Senin (6/6/2016).

Lelaki yang tengah menderita stroke ini mengungkapkan kekecewaannya kepada penegak hukum, terutama ke­jaksaan yang sudah memuncak. Menu­rutnya, kelakuan para jaksa sudah san­gat bobrok. Ia bahkan mencontohkan perilaku jaksa yang kerap memeras ter­sangka. Para tersangka, lanjutnya, dim­intai uang agar tuntutan yang diberikan tak berat. Padahal, para jaksa itulah yag harusnya berperan dan diharap­kan menjadi penegak hukum yang adil. DS memgaku aksinya adalah bentuk sakit hati dan rasa kecewa yang sudah terlalu besar. Ia menginginkan negara ini seha­rusnya aman dari korupsi. Tapi pada ke­nyataannya, para penegak hukum justru yang melakukan hal tersebut. “Mayoritas (jaksa) bangsat,” umpatnya.

BACA JUGA :  Bima Arya Ajak Ratusan PKWT Ngaliwet, Siap Perjuangkan Kesejahteraan

Ia juga mengatakan Kejati Jawa Barat merupakan sarang praktik korupsi. “Bandung salah satu kejaksaan sarang ko­ruptor,” ucapnya terbata-bata.

Soal kasus ini, Kepala Kejaksaan Tinggi Jabar Setia Untung Ari Muladi akan segera mengevaluasi prosedur keamanan internal di Gedung Kejati Jabar menyusul terjadinya pembakaran. “Saya baru hari ini kan ya bekerja. Jadi peristiwa itu akan saya evalua­si dari sisi keamanan dan sumber daya ma­nusia, serta standar prosedur operasional,” kata Setia Untung Arimuladi, kemarin.

============================================================
============================================================
============================================================