Untitled-8BOGOR, TODAY – Perbaikan turap ambrol di Setu Kaban­tenan telah rampung dikerja­kan. Namun, Kejaksaan Neg­eri (Kejari) Cibinong bersiap untuk menyelidiki pengerjaan proyek yang bersumber dari APBN 2015 sebesar Rp 7,74 mil­iar itu.

Kepala Kejari Cibinong, Lumumba Tambunan menga­takan, siap untuk memerin­tahkan Kasi Intel Kejari untuk mengumpulkan bukti-bukti.

“Iya, kami akan lakukan pe­nyelidikan. Saya langsung per­intahkan Intel untuk mengum­pulkan bukti-buktinya,” kata Lumumba, Selasa (1/12/2015).

Ia pun mengaku tak segan untuk meningkatkan kasus ini menjadi penyidikan jika hasil penyelidikan membuktikan ambrolnya turap itu karena kegagalan konstruksi.

“Semua bahan mate­rial yang digunakan akan kita periksa apakah sesuai dengan spek yang ditentukan, meng­ingat anggaran untuk merevi­talisasi situ tersebut cukup be­sar,” tegasnya.

Lumumba mengaku tak akan begitu saja mempercayai keterangan Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisa­dane (BBWSCC) T Iskandar yang menyebutkan ambrolnya TPT itu, akibat faktor alam.

“Kita buktikan, apakah be­nar karena faktor alam atau ada unsure kesengajaan yang membuat TPT itu ambrol,” ungkapnya.

Sebelumnya untuk mer­evitalisasi Situ Kabantenan, yang berlokasi di Kelurahan Pakansari, Kecamatan Cib­inong, negara harus meng­gelontorkan uang sebesar Rp 7,7 miliar, uang tersebut di­titipkan di Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum, penanggung jawab proyek sendiri adalah BBWSCC.

BACA JUGA :  Polisi Tangkap Pencuri Pagar Besi di Tempat Pemandian Air Panas Parung

Ketua DPD Askonas Kabu­paten Bogor Gatot Suherman menambahkan, himbauan dari DPP menjadi pemicu semangat bagi semua anggota.

“Semua proyek yang da­nanya bersumber APBD jum­lahnya sangat terbatas, tak sebanding dengan jumlah pe­nyedia jasa, sehingga proyek non APBD kedepan harus men­jadi skala prioritas,” katanya.

Gatot sendiri mengaku selama menjadi kontraktor, proyek yang dikerjakan peru­sahaanya lebih banyak untuk sektor swasta.

“Kalau dipersentasikan jumlah proyek pemerintah dan swasta, perusahaan saya lebih banyak mengerjakan proyek swasta, selain tidak ribet, proyek swasta kapan pun selalu ada, sementara proyek pemerintah waktunya tertentu saja,” tandasnya.

Sementara Komisi III DPRD Kabupaten Bogor meminta Di­nas Bina Marga dan Pengairan (DBMP) memeriksa konstruksi turap Situ Kabantenan yang ambrol beberapa waktu lalu.

Menurut Ketua Komisi III, Wawan Haikal Kurdi, meski proyek itu dibiayai APBN, na­mun bukan berarti Pemerintah Kabupaten Bogor dalam hal ini DBMP tak boleh tinggal diam.

“Tapi ikut aktif memeriksa kontruksinya, dikhawatirkan ambrolnya turap itu ada ke­salahan konstruksi,” tegas politisi Partai Golkar ini

Wawan juga meminta di­nas pimpinan Edi Wardhani memeriksa atau mengecek ba­han material yang digunakan penyedia jasa untuk memban­gun TPT. “Kami curiga, kalau bahan material yang diguna­kan itu tak sesuai dengan spek yang ditentukan,” ungkapnya.

BACA JUGA :  Pemkab Bogor Terima Kunjungan Spesifik Komisi II DPR RI Bahan Program PTSL Bagi Masyarakat

Wawan menegaskan, se­harusnya dengan anggaran yang mencapai Rp 7,7 mil­iar, TPT itu tak perlu ambrol. “Anggaran itu kan cukup besar dan sudah melalui perhitun­gan matang, standar apa yang harus dipakai dalam memban­gun TPT oleh penyedia jasa,” ujarnya.

Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan Edi Wardhani menjelaskan, pasca terjadinya ambrol pihaknya sudah di­minta BBWSCC, untuk mem­bantu memeriksa dan menga­wasi pelaksanaan perbaikan turap yang ambrol oleh penye­dia jasa.

“Proyek itu memang ang­garannya dari APBN, tapi ka­rena ada di wilayah Kabupaten Bogor, kita sudah diminta kepala BBWS Cilcis, untuk mengawasi proses perbaikan TPT yang ambrol,” ujarnya.

Humas PT Orcalindo, pe­nyedia jasa, Zaenal Abidin mengungkapkan, situ yang bersebelahan dengan Kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Ka­bupaten Bogor itu rusak pada konstruksi bangunan lama akibat terjangan air pasca hu­jan deras hari Minggu lalu dan merusak turap sepanjang 15 meter.

“Kan kami hanya mengerja­kan pekerjaan lanjutan sesuai dengan yang ditenderkan Ke­menterian Pekerjaan Umum. Nah, kalau yang amblas itu, bangunan lama,” kilah Zaenal Abidin.

(Rishad Noviansyah)

============================================================
============================================================
============================================================