BOGOR TODAYÂ – Sistem jalan searah jarum jam di seputan KeÂbun Raya Bogor bakal diberlakuÂkan pertengahan tahun 2016.
“Pertengahan tahun masih memungkinkan untuk diberÂlakukan, perlu disusun reloÂkasi PKL yang terkena sistem satu arah,†kata Walikota BoÂgor, Bim Arya Sugiarto, Rabu (20/1/2016).
Ia menambahkan, relokasi PKL yang ada di sejumlah titik, memÂbuat sistem satu arah menjadi sangat penting, agar tidak menÂimbulkan persoalan baru dengan masyarakat dalam menerapkan kebijakan baru tersebut.
“Kita terus mempersiapkan upaya relokasi PKL di Pasar BoÂgor, Jalan Otista dan penataan Jalan Dewi Sartika sebagai jalur alternatif,†katanya.
Menurutnya, sosialisasi sistem satu arah sudah dilakukan. NaÂmun, kendala utama adalah keÂberadaan PKL dan jalur-jalur alterÂnatif yang bersinggungan dengan sistem satu arah tersebut.
“Hitung-hitungan saya, pertengahan tahun ini. Kalau ada kesempatan, sosialisasi sudah dilakukan, relokasi PKL dipercepat, bisa jadi dipercepat pembelakuannya, tidak sampai pertengahan tahun,†kata Bima.
Bima menambahkan, minÂggu ini akan ada pertemuan kembali dengan sejumlah keÂpala dinas terkait untuk memÂbahas progres persiapan sistem satu arah. Dinas terkait diantaÂranya DLLAJ, Satpol PP, Dinas Koperasi dan UMKM, Polres BoÂgor Kota, PD Pasar Pakuan Jaya, dan Bappeda.
Sementara itu, Kepala DiÂnas Koperasi dan UMKM Kota Bogor, Hidayat Yudha menÂgatakan, pihaknya telah menÂdata jumlah PKL yang berada di jalur seputar sistem satu arah yang meliputi Jalan Otista, dan Jalan Surya Kencana. “Total ada 750 PKL yang berada di Jalan Otista dan Surya Kencana. MerÂeka sebagian besar merupakan pedagang basah, dan buah-buaÂhan,†katanya.
Ia mengatakan, PemerinÂtah Kota Bogor tengah menÂgupayakan untuk merelokasi PKL yang berjualan di Jalan Otista dan Surya Kencana, naÂmun masih terkendala tempat relokasi yang belum tersedia. “Perlu dikoordinasikan denÂgan PD Pasar bersedia untuk menerima pedagang masuk ke dalam pasar, dan memastikan mereka tidak lagi berjualan di luar pasar. Perlu difikirkan juga, selama mereka masuk ke dalam, apakah akan ada subsidi mereka menyewa kios, ini yang masih dibahas,†kata Yudha.
Pemberlakuan sistem satu arah seputaran Kebun Raya merupakan salah satu upaya dalam penataan transportasi terpadu di Kota Bogor yang masuk dalam program Bogor Transportasi (B-TOP).
Sistem satu arah (SSA) di sekeliling Istana dan Kebun Raya Bogor menjadi searah jarum jam, yakni kendaraan yang bergerak dari arah BaÂranangsiang tidak lagi berjalan lurus ke Jalak Harupat tetapi berbelok ke Jalan Oto Iskandar Dinata menuju Jalan Juanda dan Jalak Harupat.
Sementara kendaraan yang dari arah Jalan Kapten MusliÂhat dan Paledang tidak dapat lagi berbelok ke kanan untuk menuju wilayah Selatan sepÂerti BTM, Suryakancana atau Empang, tetapi harus berbelok dulu ke kiri menuju Jalak HaÂrupat, dan Jalan Pajajaran baru berbelok di Tugu Kujang menuÂju Jalan Otista.
(Abdul Kadir Basalamah|Yuska)