BOGOR, TODAY — Malang benar nasib Muhamad Asep (40), warga K a m p u n g Wa n g u n Tengah, Kelura han Sind a n g s a r i , K e c a matan B o Âg o r Timur, Kota Bogor. Jamaah InÂdonesia ini tertahan di Rumah Sakit Makkah lantaran terkena stroke saat ibadah umroh.
Istri Asep, Siti Halimah (37) menceritakan suaminya berangkat umrah bersama kelompok pengajian Gerakan Persatuan Para Ustad (GPPU) pada 10 Februari 2015. Saat melakukan ibadah, suaminya terserang penyakit stroke.
“Dia sakit stroke sampai sekarang. Bulan Maret kemaÂrin saya sempat menjenguk sama orangtua, dan kondisinya masih lemah,†kata Halimah saat ditemui di kediamannya, Selasa (4/8/2015).
Ia menuturkan, selama ini suaÂminya memang memiliki riwayat sakit darah tinggi. Namun, baru kali ini suaÂminya sakit stroke hingga harus masuk rumah sakit. Saat ini, suaminya sudah hampir enam bulan berada di Rumah Sakit King Abdul Ajiz Hospital Makkah.
“Untuk biaya perawatan AlhamduÂlillah gratis. Suami saya selama di sana ditemani kawannya sesama anggota GPPU,†ungkapnya.
Sejak awal puasa lalu, Siti belum menerima kabar lagi soal keadaan suaminya di rumah sakit. Ia berharap, suaminya bisa segera kembali ke InÂdonesia. Kendati, sekarang ini dirinya harus memendam keinginannya untuk bisa bertemu dengan suami. Sebab, bila ingin memulangkan suaminya, harus membayar biaya pemulangan sebanyak Rp100 juta.
“Saya sudah ke kantor Dam Tour di Tebet, perusahaan yang memberangÂkatkan umrah. Cuma kata perusahaan, karena kondisi suami saya seperti itu jadi biaya transport untuk pemulanganÂnya sebesar Rp100 juta-an,†jelasnya.
Sebelumnya, Siti juga sudah beruÂsaha dengan memberikan proposal kepada pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Arab Saudi. Namun belum ada tanggapan.
Ia berharap, ada pihak yang bisa membantu kepulangan suaminya. “HaÂrapan saya suami saya bisa pulang denÂgan sehat dan selamat,†tukasnya.
(Rizky Dewantara|Yuska Apitya)