BOGOR TODAYÂ – Kementerian Pertanian (Kementan) menjaÂmin pasokan bawang merah cuÂkup untuk memenuhi kebutuhan konsumen di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi ( Jabodetabek).
Direktur Jendral HortikulÂtura Kementan, Spudnik Sujono mengatakan, jaminan ini dilanÂsir setelah memantau persediaan komoditas tersebut di sejumlah daerah. “Bisa kita pastikan bawaÂng merah banyak di daerah,†ujarnya di Bogor, kemarin.
Sujono menjabarkan, daerah-daerah tersebut di antaranya di Dusun Rontu, Desa Tangga Baru, Kecamatan Monta, KabuÂpaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB). Berdasarkan pantauan Kementan pada Februari silam, daerah itu mempunyai luas panen untuk bulan Maret sekitar 200 hektare (ha) dengan potensi lahan sebesar 500 ha.
Dengan umur tanaman 20-45 hari, panen diperkirakan akan terjadi pada Maret-April 2016. LoÂkasi lain, yakni Kecamatan AngÂgeraja, Kabupaten Enrekang, SuÂlawesi Selatan. Di sana terdapat potensi pertanaman bawang merah yang terhampar seluas 6 ribu hektare dengan umur tanaÂman 40-50 hari. Karenanya, panen di kawasan tersebut diÂperkirakan terjadi pada Februari- Maret 2016. Harga bawang di kedua daerah tersebut tergolong rendah.
Ambil contoh kualitas super yang dihargai Rp 23 ribu per kiÂlogram (kg), Rp 21 ribu per kg untuk kualitas sedang, dan Rp 18 ribu per kg untuk kualitas rendah. Oleh karena itu, Sujono mengaku heran dengan tingginÂya harga di pasar eceran JabodeÂtabek. “Makanya, kita akan terus berupaya agar pasokan bawang merah dari daerah itu tetap terseÂdia lancar ke Jakarta, harga harÂusnya stabil,†katanya.
Lebih lanjut, Sujono meneÂgaskan, kenaikan harga bawang merah saat ini bukan karena pasokan kurang di daerah pemasok. Harga mahal diseÂbabkan tata niaga yang belum terbenahi. Keberadaan oknum-oknum bandel yang menimÂbun pasokan di gudang masih marak.
(Yuska Apitya)