MUHAMMAD Al-GhazÂali, cendekiawan Mesir mengatakan, memaksa seseorang untuk menÂjadi mulia itu tak menÂjadikan seseorang itu jadi mulia, sebagaimaÂna juga memaksa seÂseorang untuk beriman tak akan menjadikannÂya beriman. Yang menÂjadi dasar seseorang menjadi sesuatu adalah kebebasannya dalam memilih opsi.
Apa yang disampaikan Muhammad Al- Ghazali tersebut merupakan bahasa lain dari firman Allah dalam surat Al-Kafirun: “Tidak ada paksaan dalam agama. Sungguh telah jeÂlas mana yang benar dan mana yang salah.†Meskipun demikian, memberikan pendidikan dan pertimbangan tentang mana yang benar dan mana yang salah adalah merupakan keharusan. Karena itulah, mencari ilmu dan menyampaikan ilmu merupakan keharusan. Yang tidak boleh adalah memaksa, apalagi dengan menggunakan cara kekerasan.
Setiap orang atau siapapun yang meÂmaksa orang lain untuk hanya sepakat denÂgan diri dan kelompoknya dapat dipastikan orang itu tak paham dengan cara dakwah yang benar. Nabi Ibrahim mengajak bapaÂknya ke jalan yang benar dengan berbagai pembelajaran dan pertimbangan, namun ketika semuanya ditolak, maka Nabi Ibrahim tidak memaksanya, apalagi membunuhnya. Begitu pula yang dilakukan Nabi Nuh kepada isteri dan puteranya, Nabi Muhammad kepaÂda paman-pamannya. Pemaksaan tak akan menghasilkan apapun, kecuali kedzaliman dan kekerasan. (*)