BOGOR, TODAYÂ – Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Badan Usaha Milik DaeÂrah (BUMD) Kabupaten Bogor, PT Sayaga Wisata dipastikan Januari 2016 mendatang dan dipimpin langsung Sekretaris Daerah (Sekda) Adang Suptandar.
Menurut Adang, RUPS untuk merumusÂkan rencana bisnis Sayaga Wisata setelah mendapatkan dana Rp 75 miliar.
“Ini untuk mendengar apa yang akan dikerjakan jajaran direksi setelah uangnya ada. Mereka tidak semudah itu menjalanÂkan bisnisnya. Jika tanpa persetujuan kami, tetap saja, uangnya tidak bisa dicairÂkan oleh para direksi,†kata Adang, Jumat (27/11/2015).
Ia melanjutkan, dalam rencana bisnis BUMD, masih terdapat rencana pembanguÂnan hotel di kawasan Jalan Tegar Beriman. Namun, para direksi juga harus memaparÂkannya dalam sebuah Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP).
“Setelah RUPS, RKAP dari mereka (diÂreksi, red) juga harus dipaparkan. Misalnya mereka menjalankan bisnis A, nah untungnÂya apa? Kemudian, balik modalnya kapan?,†lanjut pria yang gemar motor trail itu.
Sementara Komisaris PT Sayaga WisaÂta, Rahmat Sujana menegaskan, pembanÂgunan hotel tetap masuk dalam rencana bisnis. Tapi, dirinya tidak mengetahui kaÂpan itu berjalan atau terlaksana.
“Ya kan tergantung nanti hasil RUPS dan RKAP dari mereka. Saya kan hanya mengawasi saja kinerÂja mereka. Dari RKAP yang disampaikan, bisa menÂguntungkan tidak. Saya juga bisa merekomenÂdasikan pemecatan para direksi jika kinerjanya jelek,†kata Rahmat.
Meski begitu, kata dia, dalam proses pendirian hoÂtel, direksi sepatutnya juga mengembangkan bisnis lain dan memasukkannÂya dalm RKAP. Karena, tidak mungkin jika pembangunan hoÂtel disetujui tahun depan dan langÂsung berharap income atau profit.
“Membangun infrastrukturnya saja paling tidak memakan waktu setahun. Masa iya diam saja sembari menunggu hotel itu selesai dan bisa menghasilkan? Nah makanya, bisnis penunjang pun harus direncanakan,†tukasnya.
Direktur Utama PT Sayaga Wisata, Supriyadi Jufri pun menyÂerahkan sepenuhnya kebijakan pada pemegang saham, dalam hal ini pemerintah daerah.
“Pada akhirnya begitu. Karena kami hanya menguÂsulkan rencan kami. KepuÂtusan mah tetap ada di pemegang saham utama,†katanya.
(Rishad Noviansyah)