SURABAYA TODAY – Sebagai kota Pahlawan, Surabaya memiliki banyak cerita tentang kisah heroik perjuangan para pahlawan dalam merebut kemerdekaan. Jejak-jejak perjuangan pun terus digali oleh masyarakat dan pemerintah untuk memperkuat jati diri sebagai kota Pahlawan.

Salah satunya yaitu Langgar Dukur Kayu. Langgar kuno berdinding kayu sisik ini berdiri ditengah-tengah perkampungan padat penduduk, tepatnya di kampung Lawang Seketeng, Kelurahan Peneleh, Kecamatan Genteng, Surabaya. Langgar seluas 39 meter ini konon didirikan oleh beberapa ulama yang berdiam di kampung Lawang seketeng pada tahun 1893 silam.

BACA JUGA :  Berbagi Kebahagiaan, JJB Bagikan Takjil Gratis Ke Pengendara

Entitas sejarah pendirian Langgar itu dibuktikan oleh sebuah prasasti bertuliskan bahasa arab yang ada di mimbar langgar. Dalam bahasa Jawa, tulisan arab tersebut berbunyi “Awitipun Jumeneng Puniko Langgar Tahun 1893 sasi setunggal”. Artinya bangunan ini didirikan pada tahun 1893 bulan pertama.

Selain itu, juga ada sejumlah peninggalan kuno yang ada didalam Langgar. Ada sebuah Alquran bertuliskan tangan yang disetiap lembarnya terdapat stempel air kerajaan Hindia-Belanda. Di atas Langgar juga ditemukan sebuah tongkat mimbar menyerupai pusaka tombak. Jika dikasih minyak, ujung tombak keluar pamornya seperti lengkukan huruf arab.

BACA JUGA :  Jadwal dan Syarat Pendaftaran Polri 2024, Siapkan Dirimu

Pada dinding Langgar Kayu terpajang sebuah pigura pembingkai lembaran bertuliskan rumusan ilmu falaq. Lembaran ini mencatat jadwal sholat dan jadwal hari besar umat Islam. Lembaran lainnya yang cukup kuno yakni catatan ilmu tahun masehi. Grendel atau kunci pintu Langgar pabrikan Belandapun masih utuh dengan mereknya.

============================================================
============================================================
============================================================