DENPASAR, Today – SejumÂlah proyek infrastruktur dan sumber energi terbarukan yang direncanakan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali dilirik oleh investor asal Jerman. KeÂtertarikan tersebut dikarenaÂkan salah satu negara maju ini memiliki kemampuan untuk membangun proyek-proyek infrastruktur dan memiliki keÂunggulan teknologi dibandingÂkan dengan negara lain.
Penegasan tersebut disamÂpaikan oleh Dubes Jerman unÂtuk Indonesia Georg Witschel yang datang ke Kantor GuberÂnur Bali ditemani sejumlah pengurus kamar dagang dan inÂdustri (Kadin) dari negaranya.
“Di sini sangat penting bagaimana memperlakukan sampah, karena itu merupakan sumber CO2, termasuk transÂportasi umum karena kendÂaraan membuangnya,†ujarnya di Denpasar, Selasa (23/6/2015).
Namun, untuk kepastian proyek infrastruktur yang akan dipilih, mereka akan terlebih dulu mengirimkan tim yang bertugas mengecek ke BapÂpenas guna mengetahui apaÂkah Bali sudah mendaftarkan proyek tersebut.
Wakil Gubernur (Wagub), Bali I Ketut Sudikerta menÂdukung ketertarikan investor Jerman, karena jika direalisasiÂkan akan sangat membantu Pemprov Bali mewujudkan pembangunan infrastruktur. Dia mengakui tanpa adanya campur tangan investor asing, pemda tidak mampu membiÂayai sendiri pembangunan inÂfrastruktur karena membutuhÂkan dana sangat besar.
“Kalau infrastruktur terwuÂjud, erat kaitannya dengan paÂriwisata kami. Infrastruktur baÂgus akan sangat berpengaruh terhadap kunjungan wisataÂwan,†kata dia.
Adapun sejumlah proyek yang ditawarkan kepada invesÂtor Jerman, seperti rencana pembangunan jalan tol DenÂpasar-Gilimanuk, Denpasar- Buleleng, GOR Internasional di Jimbaran, Pelabuhan Amed di Karangasem, Bandara di Bali Utara, pembangkit energi berÂbahan sampah, dan Jalur KereÂta Api keliling Bali. Secara khuÂsus, Sudikerta mengharapkan Jerman dapat merealisasikan investasi dalam hal kelistrikan, karena teknologinya sudah diÂakui dunia internasional.
Selain meminta Kedutaan Jerman membantu pembanÂgunan infrastruktur, Sudikerta juga mengharapkan bantuan mendatangkan wisatawan asal negara itu ke Bali. Pasalnya, wisman asal Jerman dinilai memberikan pendapatan tinggi bagi hotel, karena masa tinggal di destinasi wisata cukup lama.
Ketua Kadin Bali, Anak Agung Alit Wiraputra menamÂbahkan ketertarikan pelaku usÂaha Jerman membuktikan PuÂlau Dewata merupakan daerah layak untuk investasi. Dia meÂnuturkan kemampuan teknoloÂgi yang dimiliki oleh investor negara tersebut akan sangat membantu Bali mengembangÂkan infrastruktur daerah.
Lebih spesifik dijelaskan ada sejumlah potensi bidang energi terbarukan yang dapat dimanÂfaatkan oleh investor luar di Bali, salah satunya adalah TPA Suwung. Menurutnya, kehadÂiran investor dari Eropa Barat akan memberikan tidak hanya dana tetapi transfer teknologi.
(Adil | net)