JAKARTA TODAY- Mantan Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla menyebut kondisi Golkar saat ini dalam kondisi tak menyenangkan. Penyebabnya adalah terseretnya nama sang Ketua Umum Setya Novanto dalam kasus korupsi KTP Elektronik (e-KTP).

“Golkar memang berada dalam kondisi tak menyenangkan,” kata JK di Kantor Wakil Presiden, Selasa (25/4).

Setya saat ini berstatus sebagai saksi dalam kasus e-KTP. Namun, ia sudah dicegah berpergian keluar negeri oleh Direktorat Jenderal Imigrasi atas permintaan Komisi Pemberantasan Korupsi. JK khawatir kasus ini terus berkembang dengan semakin menguatnya dugaan keterlibatan Setya dalam kasus yang merugikan negara Rp2,3 triliun ini. Hal tersebut sangat tidak menguntungkan karena sebagai partai politik, Golkar harus memiliki pemimpin yang baik. Soal pergantian ketua umum, Golkar menurut Wakil Presiden punya prosedur yakni melalui musyawarah nasional luar biasa. Tapi ia berharap munaslub tidak kembali digelar oleh Golkar. Selain tersisa dua tahun lalu, kepengurusan saat ini juga hasil dari munaslub. “Mungkin perlu sekaligus Munas, tentu waktunya ditentukan oleh Partai Golkar sendiri,” ujarnya.

BACA JUGA :  5 Penyebab Kena Diare Setelah Lebaran

Tapi JK menegaskan, Golkar harus punya solusi jika memang nantinya Setya menjadi tersangka dalam kasus e-KTP.

============================================================
============================================================
============================================================