Seorang gadis tiÂba-tiba menolak dinikahkan dengan seorang pria yang sudah menjadi tuÂnangannya. Rupanya si gadis mendaÂpatkan kabar dari seorang yang dia percaya tentang keÂjelekan sang tunangan itu.
Orang tua si gadis tetap bersikukuh untuk menikahkannya karena yakin pria tuÂnangan itu orang baik. Sang gadis menolak keyakinan orang tuanya. Maka, putuslah perÂtunangannya. Sang tunangan tak berkomenÂtar sedikitpun. Dia hanya diam, tersenyum, sesekali menundukkan muka untuk merenung dan berdoa.
Tak lama si gadis itu menikah dengan pria pemberi kabar yang dia percaya itu. ReÂsepsinya ramai, karena semua yang hadir menggunjing sang penganten. Lebih heboh lagi saat mantan tunangannya datang sendiÂrian ke resepsi. Dengan santun, pria sederÂhana ini berkatakepada penganten pria.
Semoga selamat dan bahagia, saya sangat berterimakasih. Dia berterimakasih karena diselamatkan dari seorang wanita yang tak mau mengenal danmencintainya. Dua bulan kemudian tersiar kabar bahwa pasangan baru ini bercerai. Jodoh itu hak preogratif AlÂlah, maka mintalah petunjuk-Nya. (*)