Bima-AryaBOGOR, TODAY — Presiden Joko Widodo meminta Walikota Bogor Bima Arya untuk segera menyele­saikan penataan Terminal Baranan­gsiang, Kota Bogor. Amanat Jokowi ini berkenaan dengan progres Ba­ranangsiang sebagai muara dari Light Rail Transit (LRT).

“Presiden minta agar Pemer­intah Kota Bogor segera meny­elesaikan penataan Terminal Baranangsiang, karena ini wajah kota. Jadi harus dirapikan dan dibuat lebih baik,” kata Bima Arya, di Balaikota Bo­gor, Senin (5/10/2015).

Bima melanjutkan, permintaan itu disampaikan langsung ke dirinya, saat Bima bersepeda bersama Presiden Jokowi keliling Istana dan Kebun Raya Bogor, Minggu 4 Oktober 2015.

Terkait Terminal Baranangsiang, Bima telah menyampaikan kepada

Presiden bahwa Pemerintah Kota Bo­gor terus menggodok rencana penataan terminal dengan merancang ulang kon­sep pengembangan disesuaikan dengan konsep Light Rail Transit (LRT). “Karena Presiden ingin kita menyiapkan sistem pendukung transportasi LRT ketika su­dah masuk ke sini,” kata Bima.

Soal revitalisasi Terminal Baranang­siang, PT Pancakarya Grahatama Indone­sia (PGI) selaku investor dan pengembang juga masih menunggu keputusan final re­visi disain yang diusulkan Walikota Bima Arya. “Justru kami menunggu, sampai ka­pan revisi ini selesai. Kami sudah keluar uang banyak. Jangan sampai ini menjadi boomerang bagi Pemkot Bogor,” kata Le­gal PT PGI, Firman, saat dihubungi BO­GOR TODAY.

BACA JUGA :  Wali Kota Bogor Tak Putus Asa Benahi Pasar Kebon Kembang

Kemarin siang, PGI bersama Tim Ahli Bangunan Pemkot Bogor juga menggelar pertemuan di Aula Bappeda Kota Bogor. Belum ada hasil signifikan perihal revisi disain revitalisasi Baranangsiang. “Belum ada. Masih bahasan saja. Kami sendiri diteken pimpinan, jadi harus bagaimana lagi,” kata Firman.

Selain penataan Terminal Baranan­gsiang, Jokowi juga meminta Bima Arya menata pasar-pasar di Bogor. Salah satu­nya Pasar Bogor di Jalan Otista. “Presiden juga minta penataan pasar-pasar. Karena ia (presiden) sering lewat sana,” kata Bima.

Terkait permintaan ini, Bima men­gaku Pemerintah Kota Bogor masih ter­kendala tempat untuk merelokasi peda­gang. “Kita masih mencari tempat yang pas untuk merelokasinya. Hanya saja Presiden Jokowi berpesan, agar relokasi tidak perlu jauh-jauh,” ucap Bima.

BACA JUGA :  Turunkan Kolesterol usai Kalap Makan saat Liburan Lebaran dengan Ramuan yang Dijamin Ampuh

Bima mengungkapkan, untuk pena­taan pasar, Pemerintah Kota Bogor in­gin menyebar lokasi pasar ke pinggiran, karena jika pusat perekonomian berada di pusat kota akan menimbulkan kemac­etan.

Selain membahas soal Terminal Ba­ranangsiang dan penataan pasar, Bima mengatakan, dia bersama Jokowi juga mendiskusikan tentang penataan trans­portasi di Kota Bogor.

Bima menyampaikan, untuk pena­taan transportasi, Pemerintah Kota Bo­gor sudah memulai sejumlah program. Diantaranya merger angkot menjadi Trans Pakuan dengan adanya bantuan bus dari pemerintah pusat. “Saat ini pe­nataan transportasi Kementerian Peker­jaan Umum dan Pera sudah membantu untuk membangun fly over di Jalan RE Marthadinata. Ini untuk mengatasi ke­macetan di perlintasan kereta di sana. Kita juga mengharapkan Pemerintah Pusat membantu program lainnya terma­suk pengadaan bus Trans Pakuan,” ujar Bima.

(Yuska Apitya Aji)

============================================================
============================================================
============================================================