HL-(3)Menggeliatkan kembali dan menarik minat pelaku UMKM, Jokowi berniat ingin kembali menurunkan bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar sembilan persen di tahun 2016. Serta menyalurkan dana KUR sebesar Rp 30 triliun.

Oleh : Adilla Prasetyo
[email protected]

Presiden Joko Widodo ( Jokowi) hendak me­narik minat pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) untuk mengambil kredit usaha dan mengembangkan usahanya. Jalan yang ditempuh dengan menurunkan kembali suku bunga KUR menjadi sembilan persen di tahun 2016.

Hal tersebut diungkapkan Jokowi pada saat memimpin rapat kabinet terbatas tentang KUR. Jokowi ingin agar bunga KUR semakin diturunkan agar banyak UMKM yang mengajukan kredit. “Tahun 2015 kita punya ruang kurang lebih Rp 30 trili­un dari bunga yang dulu 22 men­jadi 12 persen dan tahun depan kita harapkan bisa tu­run jadi sembilan persen,” kata Jokowi saat membuka rapat di Istana Negara, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Senin (5/10/2015).

Tetapi sambil menunggu re­alisasi dari penurunan bunga tersebut, Jokowi ingin dana sebesar Rp 30 triliun itu ter­distribusi ke masyarakat. Dia ingin agar pelaku UMKM ter­tarik mengajukan kredit untuk mengembangkan usahanya. “Skema KUR ini tidak hanya untuk usaha produksi saja, namun bisa dijangkau oleh perorangan dan kelompok,” ujarnya.

BACA JUGA :  Penemuan Mayat Lansia Terlungkap Gegerkan Warga Kota Padang

“Usaha-usa­ha perdagan­gan bisa dija­ngkau dengan KUR I. Saya harap semua bank, se­mua menteri, berkoor­dinasi dengan OJK se­hingga ada kelong­garan dan relaksasi aturan men­dukung pro­gram KUR yang kita lakukan ini,” lanjut Jokowi.

Dalam rapat kali ini Jokowi meminta agar pelaku UMKM mendapat permodalan. Se­hingga pelaku usaha mikro memiliki daya saing. “Saya mendapatkan data bahwa serapan KUR masih sangat rendah, hanya sebesar Rp 4,24 triliun saja. Oleh sebab itu Ok­tober, November, Desember saya harapkan ada terobosan-terobosan penting, sehingga pelaku usaha mikro kecil dan menengah bisa mendapat­kan permodalan dan memang mereka harus dilindungi dan diperkuat sehingga mempun­yai daya saing,” ucap Jokowi.

Hadir dalam rapat kali ini Menkop UKM AAGN Puspay­oga, Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menteri KKP Susi Pudjiastuti, Mendes Mar­wan Jafar, Mendagri Tjahjo Ku­molo, Menaker Hanif Dhakiri, Menperin Saleh Husin.

Darmin mengatakan, pen­yaluran tersebut berasal dari tiga bank. Pertama, BRI senilai Rp 3,5 triliun dari target pen­yaluran KUR lewat bank terse­but yang pada tahun 2015 ini mencapai Rp 21,4 triliun.

BACA JUGA :  Gertak PSN di Kota Bogor, Libatkan Siswa Berantas Sarang Nyamuk

Kedua, Bank Mandiri yang mencapai Rp 349 miliar dari target penyaluran KUR bank tersebut yang pada tahun 2015 ini ditetapkan mencapai Rp 3,2 triliun. Dan Ketiga, BNI yang baru mencapai Rp 159 miliar dari total target penyaluran KUR sebesar Rp 3,2 triliun yang ditetapkan untuk bank tersebut.

Darmin mengatakan, den­gan realisasi tersebut, kemung­kinan besar sampai dengan akhir tahun nanti total nilai KUR yang akan berhasil dis­alurkan hanya akan mencapai Rp 19,24 triliun saja. “Hampir akan sisa Rp 11 triliun,” kata Darmin.

Bukan hanya meminta per­cepatan penyaluran, Jokowi juga meminta jajarannya un­tuk melonggarkan aturan pen­yaluran KUR. Perintah ini dia berikan supaya fasilitas KUR bisa dinikmati oleh baik pelaku usaha menengah, kecil dan mikro perorangan maupun kelompok.

“Saya harap semua menteri, bank koordinasi dengan OJK dalan rangka pelonggaran ini, saya harap KUR visa dilebarkan tidak hanya untuk produksi tapi juga perdagangan,” tutup Jokowi.

============================================================
============================================================
============================================================