JAKARTA TODAY – Jumlah pemesanan narkotika di akhir 2015 dilaporkan meningkat. Peningkatan tersebut diung­kap Kepala Badan Narkotika Nasional Komisaris Jenderal Budi Waseso saat datang ke Kantor Kementerian Koordi­nator Politik, Hukum, dan Kea­manan, Rabu (2/12/2015).

Menurut Buwas, sapaan akrab Budi, peningkatan jum­lah pemesanan akan diikuti dengan banyaknya narkotika yang dikirim ke Indonesia akh­ir tahun ini. Namun, ia tidak merinci lebih jauh seberapa besar peningkatan pemesanan narkotika jelang akhir tahun ini.

Buwas pun berkata akan mencegah masuknya narko­tika ke Indonesia akhir ta­hun ini. Untuk melakukan pencegahan, BNN dikatakan akan menggandeng TNI An­gkatan Laut untuk bersama-sama melakukan patroli di lau­tan Indonesia.

BACA JUGA :  Bejat, Pria di Pandeglang Perkosa Gadis Disabilitas Hingga Hamil 6 Bulan

“Barang (narkotika) belum masuk ke perairan, kami lagi ikuti. Kami kerjasama sama TNI AL. Desember ini pesanan besar, mereka akan kirim ba­rang itu. Sementara akan saya lakukan pencegahan di lautan. Hadiah tahun baru jika berhas­il,” ujar Buwas, kemarin.

Rehabilitasi Pengguna Narkoba

Dalam kesempatan yang sama, Buwas juga mengung­kapkan rencananya untuk menindak pidana semua peng­guna narkotika di Indonesia mulai tahun depan. Para peng­guna narkotika tidak akan diberi kesempatan menjalani rehabilitasi non-penjara oleh BNN mulai 2016 mendatang.

“Sekarang diberi kesem­patan bagi para korban itu melapor saja. Nanti 2016 se­mua ditangani secara hukum. Kami memutus mata rantai mafia hukum agar tidak jadi permainan. Pengadilan putu­sannya bagaimana, baru nanti rehabilitasi akan didapatkan meski tidak bebas dari huku­man penjara,” ujarnya.

BACA JUGA :  Baliho di Jalan Raya Sawangan Depok Roboh Diterjang Hujan Deras, Timpa Innova

Rehabilitasi akan tetap diberikan BNN kepada para pengguna narkotika di dalam tahanan. Namun, hal yang sama tidak diberikan pada bandar narkotika yang telah diputus mendapat hukuman penjara oleh pengadilan. “Ka­lau pengguna atau pecandu nanti tahanannya sendiri ka­rena mereka akan rehabilitasi di lapas itu. Kalau bandar beda lagi, tidak direhabilitasi,” ka­tanya.

(Yuska Apitya/net).(inten nadya)

============================================================
============================================================
============================================================