HL-foto-KOZERERRORNYA jaringan pada pelayanan KTP dan Kartu Keluarga sejak Kamis (14/4/2016) lalu, membuat antrian panjang di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Bogor. Bima Arya, Walikota Bogor, pun bernostalgia ingin mengurus Kartu Tanda Penduduk (KTP).

Oleh : ABDUL KADIR BASALAMAH
[email protected]

Antrian bahkan mencapai ratu­san orang. Warga pun mengadu­kan errornya pelayanan melalui media sos­ial. Walikota Bogor Bima Arya, Senin (18/4/2016) pun melaku­kan inspeksi mendadak (sidak).

Beragam keluhan masyara­kat diterima melalui What­sApp, Media Sosial ataupun Call Centre Kota Bogor. Bima Arya mengatakan, dirinya mener­ima keluhan dari warga yang khawatir adanya beberapa war­ga yang dengan akses tertentu mendapat kemudahan semen­tara lainnya harus mengantri lama. Ia memastikan tidak ada kemudahan bagi orang-orang tertentu dalam mengurus KTP dan KK. Karena hal tersebut ti­daklah adil dan yang ketahuan tertangkap tangan akan diberi sanksi. “Tidak boleh ada Joki. Laporkan saja langsung nanti akan ditelusuri,” tegas Bima.

BACA JUGA :  Es Merah Delima, Santapan Segar di Siang Hari, Wajib Cobain Ini

Kepala Bidang Kependudu­kan Agus Suparman men­gatakan, antrian ini imbas dari matinya jaringan di pusat pada Kamis (14/4) kemarin yang ber­dampak hingga sekarang. Se­lain matinya jaringan, antrian panjang juga disebabkan fak­tor lainnya yakni kurangnya blanko. Blangko sementara yang ada hanya 10 ribu sedan­gkan kebutuhan mencapai 66 ribu. Tak hanya itu, kapasitas alat produksi KTP dan tinta yang kurang bagus turut men­jadi faktor lamanya pelayanan.

BACA JUGA :  Hilangkan Kerutan dan Wajah Kendur, Wajah Kencang Bebas Noda Hitam Hanya dengan Jeruk Nipis, Ini Dia Caranya

“Dalam sehari hanya bisa mencetak 400 keping KTP saja dan pengurusan KTP serta KK tidak ada biaya terkecuali untuk KK jika terlambat melapor terke­na sanksi Rp 25 ribu,” ujar Agus.

Dalam kesempatan yang sama Bima menjelaskan, Juni mendatang, pengurusan kepen­dudukan tidak lagi terpusat di Disdukcapil, melainkan akan dipecah di setiap kecamatan bahkan di mal agar ketidaknya­man dalam pelayanan seperti ini tidak terjadi lagi. “Fasilitas Disdukcapil juga akan dianggar­kan pada anggaran perubahan untuk kenyamanan warga yang menunggu,” pungkasnya.

============================================================
============================================================
============================================================